Si Yi Chen Kini Menjadi Pengrajin Perak, Kegiatan Anggota Bali Nine di Lapas Kerobokan
Si Yi Chen divonis seumur hidup dan masih menjadi penghuni Lapas Kerobokan bersama rekannya Matthew Norman
Penulis: Eviera Paramita Sandi | Editor: Irma Budiarti
“Ini tidak ada yang mahal atau murah, semua dihargai berdasarkan materialnya atau beratnya,” akunya.
Menurutnya, hasil penjualan kerajinan perak dan kuningan ini bisa menyokong kebutuhan hidup di lapas dan juga digunakan sebagai pembinaan berkelanjutan.
Karena mahir dalam kerajinan ini, Si Yi Chen kini dipercaya sebagai instruktur dan Tamping (Tahanan pendamping) di Lapas Kerobokan.
Si Yi Chen yang sudah lama berada di Bali pun kini menguasai beberapa bahasa, seperti Bahasa Inggris, Indonesia dan China.
Namun ia menyebut bahasa yang ia gunakan adalah Chinglish alias China English.
“Setiap hari saya belajar bicara bahasa dari petugas. Tapi saya kesulitan berbicara “rrrr” jadi mesti sabarr,” guraunya karena kesulitan melafalkan R.
Saat ditanya bisa bahasa Bali atau tidak dia hanya menjawab “Sing ken ken” sambil tertawa.
Menurut Kalapas Kerobokan, Tony Nainggolan napi Bali Nine di Lapas Kerobokan ada dua yaitu Si Yi Chen dan Matthew Norman.
Keduanya berperilaku baik dan menjalani kehidupan seperti napi lain.
“Keduanya baik-baik saja tidak ada hal-hal yang membuat mereka terpengaruh dengan bebasnya Lawrence kemarin. Namun tentunya harapan mereka, mereka bisa bebas setelah mendapatkan remisi perubahan dari seumur hidup menjadi 20 tahun,” jelas Tony.
Tony juga mengatakan keduanya telah mengajukan remisi 9 kali dan selama Tony menjabat sebagai Kalapas, ia sudah dua kali mengajukan remisi namun hingga saat ini hal itu belum terpenuhi. (*)