Hasil Pencarian 7 ABK KM Multi Prima 1 yang Tenggelam di Selat Bali, Begini Kata Kepala SAR Mataram

Kapal Motor (KM) Multi Prima 1rute Surabaya-Kota Waingapu berisi 14 anak buah kapal tenggelam di sekitar perairan utara Lombok

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
tribun bali
Ilustrasi pencarian korban 

TRIBUN-BALI.COM, PROBOLINGGO - Kapal Motor (KM) Multi Prima 1rute Surabaya-Kota Waingapu berisi 14 anak buah kapal tenggelam di sekitar perairan utara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (22/11) sekitar pukul 18.00 Wita.

Tujuh ABK (Anak Buah Kapal) berhasil selamat, dan tujuh ABK lainnya masih dicari dan belum ditemukan.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jember Asnawi Suroso saat dihubungi dari Probolinggo, Sabtu (24/11) malam, mengatakan bahwa KM Multi Prima 1 yang berlayar dengan rute Surabaya (Jawa Timur) - Waingapu (NTT) berangkat pada Selasa (20/11).

Selain berisi 14 ABK, kapal juga membawa muatan bahan bangunan berupa paving, triplek, beton, serta pakan ternak.

"Kapal tersebut dihantam ombak di sekitar Pulau Kapongan Bali atau utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (22/11) pukul 18.00 WITA. Para ABK kemudian meminta bantuan SOS melalui frekuensi yang diterima oleh KM Cahaya Abadi," kata Asnawi Suroso seperti dikutip bali.antaranews.com, Minggu (25/11).

Selang beberapa jam atau sekitar pukul 23.00 Wita pada Kamis (22/11), KM Cahaya Abadi tiba di lokasi tenggelamnya KM Multi Prima 1 dan berhasil menyelamatkan tujuh ABK yang tenggelam. Namun, tujuh ABK lainnya masih dinyatakan hilang.

Saat penyelamatan tujuh ABK KM Multi Prima 1 dalam kondisi cuaca buruk, sehingga KM Cahaya Abadi memutuskan untuk bertolak menuju ke Pelabuhan Probolinggo dengan membawa ABK yang selamat, kata Asnawi.

"Kami meminta bantuan Basarnas Mataram untuk melakukan pencarian tujuh ABK yang masih hilang di perairan utara Lombok dan meminta Basarnas Makassar untuk juga memantau pencarian korban ABK KM Multi Prima 1 yang hilang," ujarnya.

Sebelumnya, informasi yang beredar terjadi kapal tenggelam di Selatan  Bali, padahal yang dimaksud adalah Pulau Kapongan Bali di utara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Asnawi mengatakan, saat ini petugas medis KKP Probolinggo dan Polres Probolinggo telah menangani 7 korban tersebut.

Untuk sementara, mereka menginap di mess Stasiun Radio Pantai Probolinggo (SROP) hingga kondisi fisiknya pulih. 

"Kami hubungi pemilik kapal dan baru saja datang sore tadi pukul 19.00 WIB. Tinggal kepolisian dan syahbandar yang nanti mengurus kepentingan hukumnya," kata Asnawi. 

Asnawi menuturkan, kapal tersebut berangkat dari Surabaya, sejak Selasa lalu (20/11). Dua hari kemudian, ombak menerjang kapal tersebut. 

Berdasarkan keterangan para korban selamat, kondisi kapalnya sendiri dalam keadaan prima dan tanpa kerusakan. Kapal tersebut juga tidak menabrak karang saat kejadian. 

"Nggak terbalik juga (posisi kapalnya). Tapi, mungkin karena kapal itu bermuatan pakan ternak dan bahan bangunan, jadi ya kapal tenggelam saja," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved