Liputan Khusus

Nasib Suram Penyanyi Pop Bali Kini, Produser Rekaman Tak Mau Kontrak

Sarinem Neha Nehi dan Kangwang Malu, itulah dua lagu yang menjadi sumber penghasilan utama artis pop Bali lawas, Bayu KW, hingga kini

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Dwi Suputra
(ilustrasi) AA Raka Sidan penyanyi pop Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sarinem Neha Nehi dan Kangwang Malu, itulah dua lagu yang menjadi sumber penghasilan utama artis pop Bali lawas, Bayu KW, hingga kini

Tak ada yang jauh berubah dari karakter seorang Bayu KW. Dari tahun 1980-an hingga kini, salah satu penyanyi Bali lawas ini tetap mempertahankan rambut gondrongnya.

Artis legendaris Bali yang terkenal memiliki gaya unik ini ternyata masih eksis manggung di sana sini, meski tak terlihat di televisi.

“Saya tidak ada pekerjaan lain lagi. Sampai sekarang penghasilan saya dari nyanyi saja. Syukur sampai sekarang ada saja tawaran manggung,” kata Bayu KW saat ditemui di kediamannya pada pertengahan  November lalu.

Sambil berbincang-bincang santai ditemani kopi, pria yang tinggal di Banjar Tabu, Desa Selat, Klungkung, ini bercerita tentang dirinya yang tak bisa lepas dari dua lagu lawas andalannya.

Di manapun mendapat job manggung, Bayu KW diwajibkan untuk membawakan dua lagu andalannya, yaitu Sarinem Neha Nehi dan Kangwang Malu.

Dua lagu ini seakan menjadi `senjata utama` untuk mendapatkan penghasilan utama, karena Bayu KW tidak memiliki pekerjaan dan usaha lain lagi kecuali menjadi penyanyi.

“Pernah di salah satu tempat manggung, saya dijatah harus bawakan empat lagu. Sengaja saya tidak bawakan dua lagu itu. Setelah selesai, maunya pulang, eh malah disuruh nyanyi dua lagu itu. Akhirnya saya nambah lagu,” tutur pria bernama lengkap I Komang Bayu Kasta Warsa, yang berusia 55 tahun ini.

Pengalaman unik lainnya, selama manggung dari dulu, Bayu KW sesekali bernyanyi dengan duduk dan memainkan gitar.

Tapi oleh panitia penyelenggara, ia malah diminta mengulang dua lagu tersebut dengan bernyanyi sambil berdiri alias tidak memegang gitar.

“Pas saya tanya, kenapa begitu, katanya masyarakat pengen lihat gaya uniknya Pak Bayu KW,” kata Bayu KW sambil tertawa.

Bagaimana dengan kondisi penyanyi pop Bali masa kini?

Meski merupakan penyanyi lawas, Bayu KW bisa merasakan  bagaimana sulitnya menjadi penyanyi pop Bali di zaman sekarang –hal yang tak dialaminya di masa lalu.

Sekarang kecanggihan teknologi membuat ruang gerak penyanyi pop bahasa Bali masa kini tak mudah dalam meraih pundi-pundi penghasilan. Ditambah lagi, kini tidak ada produser rekaman yang mau mengontrak penyanyi pop Bali.  

Di era yang serba digital seperti sekarang, penyanyi Pop Bali memang dituntut  untuk bisa menyesuaikan dengan zaman. Jika tidak, maka dipastikan akan tenggelam ditelan zaman.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved