Istrinya Berkali-kali Ludahi Tembok, Suami Ambil Sabit Lalu Tebas Istrinya Hingga Tewas

Istrinya Berkali-kali Ludahi Tembok, Suami Ambil Sabit Lalu Tebas Istrinya Hingga Tewas

Ilustrasi- Foto tak terkait berita. 

4. Ucapan Eni yang membuat DR kalap

Berdasar keterangan polisi, hubungan DR dan Eni tidak harmonis. Percekcokan di antara keduanya sering terjadi sehingga memendam sakit dan kekecewaan.

Hal itu memuncak saat Eni meludahi tembok rumah mereka dan mengucapkan perkataan yang membuat sakit hati DR.

"Umah urung dicat, urung dikeramik beh ora ulih diidoni. Apa maning nek wis dicat, dikramik. (Rumah belum dicat, belum dikeramik saja tidak boleh diludahi. Apalagi kalau sudah dicat sama dikeramik)," katanya menirukan tersangka.

Perkataan korban membuat tersangka marah dan gelap mata.

Tepat pukul 02.30 WIB, tersangka mengambil sabit yang ada di gudang rumahnya hingga akhirnya terjadilah tragedi berdarah tersebut.

5. DR mengaku masih mencintai istrinya

DR hanya bisa menyesal tidak bisa mengendalikan emosinya. Dirinya pun dijerat dengan Pasal 338 KUHP subs Pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Th 2004 tentang KDRT ancaman 15 tahun penjara.

Reka ulang tersebut menyita perhatian warga sekitar yang ikut menyaksikan dari balik garis polisi.

Warga sekitar tidak pernah menyangka tersangka yang dikenal pendiam tersebut tega melakukan perbuatan tersebut.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kesal Sang Istri Menuntut Barang Mewah dan Biaya Salon Agar Gaul, Petani di Kebumen Gelap Mata

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved