Wiki Bali

TRIBUN WIKI - 15 Buah yang Ada di Bali dan Keberadaannya Mulai Langka

Dulu buah ini pernah tumbuh di wilayah Bali dan kini mulai hilang walaupun ada beberapa buah yang kembali dibangkitkan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribunnews
Buah ciplukan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak tanaman buah yang mulai langka di Bali dan bahkan keberadaannya mulai tak 'terlacak'.

Beberapa diantaranya bahkan asing di telinga kita.

Dulu buah ini pernah tumbuh di wilayah Bali dan kini mulai hilang walaupun ada beberapa buah yang kembali dibangkitkan.

Berikut 15 buah yang sudah semakin langka.

1. Mundeh (Mundu)

Pohon ini sekilas mirip pohon manggis. Bentuk daunnya pun mirip.

Namanya yaitu Mundeh.

Buahnya berbentuk bulat seperti bola pingpong.

Jika matang buayhnya berwarnanya kuning menyala dan kulitnya halus.

Rasa buahnya manis-manis asam.

Karena tak begitu populer, buah ini sudah jarang ditemui dan biasanya tumbuh secara liar.

2. Badung

Buah Badung sebelum matang berwarna hijau dan jika sudah matang akan berwarna orange.

Daging buahnya mirip dengan buah mudeh namun warnanya orange.

Pohonnya tinggi dengan batang lurus dan daunnya serupa daun beringin namun agak lebar.

Rasa buahnya juga manis-manis asam.

3. Kelampitan

Buah kelampitan ini mirip dengan buah melinjo.

Jika sudah mateng warnanya merah marun.

Pohonnya keras dan bisa tumbuh besar.

3. Jeruk Kingkit

Pohonnya sama seperti pohon jeruk pada umumnya.

Jika sudah matang, buahnya berwarna merah marun.

Jeruk kingkit bisa dipalai obat batuk dan rasanya seperti mint.

4. Kem

Tekstur pohonnya sama seperti pungut saat masih kecil.

Batangnya berduri.

Buahnya kecil bulat dan rasanya manis.

Di dalam buahnya berisi biji kecil-kecil dimana bijinya seperti biji jambu biji.

Tanaman ini di desa biasanya dianggap sebagai semak pengganggu sehingga keberadaannya saat ini mulai hilang.

5. Boni

Walaupun buah ini sudah mulai bangkit.

Namun banyak masyarakat yang tidak tahu keberadaan buah ini.

Buah ini biasanya digunakan sebagai rujak dan rujak boni rasanya nikmat.

6. Gungung

Buah ini sering disebut sebagai strawberry bali.

Hal ini dikarenakan bentuknya persis menyerupai strawberry dan warnanya juga warnanya yang merah cerah.

Yang membedakannya adalah tanaman dan daunnya, karena tanaman gungung ini seperti putri malu dengan daun seperti daun mawar dan batangnya berduri.

7. Utu

Buah ini serupa dengan nangka.

Akan tetapi duri-duri buahnya sangat lunak.

Buah dan biji Utu dapat ini bisa dimakan seperti halnya buah dan biji nangka dan cempedak.

Buah ini juga enak dipakai sebagai rujak.

8. Lempeni

Lempeni saat ini termasuk sudah langka.

Buah lempeni bisa dimakan jika sudah matang dan berwarna hitam.

Biasanya buahnya yng masih hijau dipakai peluru bedil-bedilan dan juga disukai oleh burung.

Rasanya agak sepat dan asam.

9. Kaliasem

Seperti namanya Kaliasem, buah ini terasa asam.

Pohonnya tinggi lurus dengan batang bersisik, daun lebar memanjang.

Buahnya bulat kecil agak gepeng dengan warna keunguan.

10. Jambu Ratna

Jambu ratna bentuknya sama seperti jambu air, namun tak banyak mengandung air.

Bijinya juga sama dengan biji jambu air dan isinya agak padat dengan warna pink keputih-putihan.

Jika digigit rasanya empuk.

11. Gatep

Buah ini bertekstur keras.

Yang dimakan adalah isinya yang tersimpan di dalam kulitnya yang keras.

Pohon gatep akan tumbuh tinggi dengan struktur batang keras dan halus.

Buahnya sangat enak saat direbus.

13. Sentul

Buah sentul atau kecapi cukup sulit dikonsumsi karena kulitnya keras dan sulit dibuka.

Agar kulitnya pecah biasanya orang akan membantingnya di batu atau menjepit di pintu.

 Buah ini berbentuk pipih tapi cenderung bulat, berwarna kuning keemasan, dan ada bulu halus yang menempel di kulit.

14. Ciplukan

Buahnya sebesar dan seperti kelereng dengan warna kuning saat sudah matang.

Di bagian luar dibungkus kulit tipis seperti lampion.

Batang tanaman ini mirip dengan tanaman tomat.

Rasa buahnya asam manis.

15. Bekul

Bekul sekilas mirip apel hijau.

Buah ini banyak dibudidayakan di daerah Bali utara, namun banyak masyarakat yang tidak tahu buah ini.

Buahnya lebih empuk atau renyah ketimbang apel saat digigit.

Banyak orang yang mengatakan buah ini sebagai apel Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved