Jro Jangol Meninggal

Saat Hari Raya Galungan, Keluarga Ungkap Jro Jangol Masih Ceria Tapi 3 Hari Lalu Keluhkan Ini

Suasana duka menyelimuti rumah Almarhum Jro Gde Komang Swastika atau lebih dikenal dengan Jro Jangol di Jalan Pulau Batanta, Denpasar

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana rumah duka Jro Jangol di Jl. Pulau Batanta Denpasar, Jumat (28/12/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Suasana duka menyelimuti rumah Almarhum Jro Gde Komang Swastika atau lebih dikenal dengan Jro Jangol di Jalan Pulau Batanta, Denpasar, kerabat dekat, tetangga, dan lainnya berduyun-duyun berdatangan menyampaikan duka citanya, Jumat (28/12/2018) siang.

 
Dimana sebelumnya Almarhum Jro Jangol mendapatkan perawatan medis di RS Kasih Ibu Denpasar hingga pada akhirnya menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 04.39 Wita.

 
Pihak keluarga langsung mengurus administrasi di RS lalu memandikannya hingga akhirnya dibawa ke rumah duka sekira pukul 08.00 Wita tadi.

“Sebelumnya beliau tiga hari lalu mengeluhkan sakit flu dan batuk disertai sesak. Dinihari tadi merasakan sesak hingga terjatuh lalu dilarikan ke RS oleh pihak Lapas,” ungkap Saudara Ipar Almarhum Jro Jangol, Jro Gde Putra di kediaman rumah duka.

suasana rumah duka Jro Jangol di Jl. Pulau Batanta Denpasar.
suasana rumah duka Jro Jangol di Jl. Pulau Batanta Denpasar. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Baca: Kronologis Meninggalnya Jro Jangol, Lapas Kerobokan: Saat Dilihat Kesadarannya Menurun & Kejang

 
Jro Putra menyampaikan Alm. Jro Jangol tidak memperlihatkan tanda-tanda atau semacamnya, bahkan saat Hari Raya Galungan kemarin pun keluarga membesuk ke Lapas Kerobokan biasa bercanda-canda bersama anak dan keluarga.

 
“Kemarin Galungan dan manis kan kunjungan bersama dari pagi. Dengan kondisi biasa tapi beliau (Alm. Jro Jangol) sedikit mengeluhkan batuk pilek dan sesak. Tapi ceria bersama anak-anak dan istri,” ucapnya.

Dari dinihari tadi observasi pertama oleh tim medis RS Kasih Ibu Denpasar tidak ada perubahan hingga di tangani di Ruang ICU sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia pukul 04.39 Wita. 

“Jadi Jro tidak ada sempat pesan apa-apa. Dari awal sesak lalu jatuh di dalam sel Lapas Kerobokan hingga terakhir itu tidak ada pesan apa-apa ke keluarga. Dan kami keluarga juga tidak ada firasat atau pertanda apa-apa,” tutur Jro Putra dengan lirih.

Baca: BREAKING NEWS! Mantan Wakil Ketua DPRD Bali Jro Jangol Meninggal, Begini Kata Kalapas Kerobokan

Jro Putra mewakili pihak keluarga dari Alm. Jro Jangol memohon kepada khalayak apabila ada kesalahan-kesalahan baik yang di sengaja maupun tidak sengaja semasa hidup almarhum memohon maaf sebesar-besarnya kepada semuanya.

Kepala Keamanan Lapas Klas II A Kerobokan Eries Sugianto ditemui Tribun Bali pada Jumat (28/12/2018), (kanan) Jro Jangol.
Kepala Keamanan Lapas Klas II A Kerobokan Eries Sugianto ditemui Tribun Bali pada Jumat (28/12/2018), (kanan) Jro Jangol. (Kolase Tribun Bali)

Seperti diketahui sebelumnya, mantan anggota komisi III DPRD Bali, Jro Gede Komang Swastika alias Jro Jangol (41) meninggal dunia pagi ini Jumat (28/12/2018).

Kabar tersebut dibenarkan Kepala Lapas (Kalapas) Klas II A Kerobokan Tonny Nainggolan saat dikonfirmasi Tribun Bali pagi ini.

"Benar pak, tadi pagi sekitar pukul 05.00 Wita di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar," ujarnnya.

Sementara itu, Tonny melanjutkan pembicaraannya bahwa Jro Jangol meninggal dunia akibat gangguan pada pernapasan.

"Diagnosis terakhir observasi penurunan kesadaran susp toksik enchelopalopati dan gagal nafas," jelasnya.

Jro Jangol yang statusnya sebagai narapidana Lapas Klas II A Kerobokan yang terjerat kasus jual beli narkotika jenis sabu-sabu dan mendapatkan hukuman selama 12 tahun penjara.

Jro Jangol yang baru mendekam di Lapas Klas II A Kerobokan, Bali tiga bulan lebih tiga minggu pada bulan September 2018 ini meninggal setelah sebelumnya ditangani Dokter RS Kasih Ibu Denpasar.

Kepala Keamanan Lapas Klas II A Kerobokan, Eries Sugianto mengatakan kepada Tribun Bali terkait kronologis meninggalnya Jro Jangol.

Sebelum meninggal, pada pukul 00.55 Wita ia menerima informasi dari petugas yang berada di Wisma Danau Batur mengatakan ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengalami sakit.

"Kita terima informasi bahwa di Wisma Danau Batur, Jro Jangol dilihat kesadarannya menurun dan kejang," ujarnya.

Setelah dilakukan pengecekan ke wisma ternyata benar WBP atas nama Jro Gede Komang Swastika mengalami sakit.

Pada pukul 01.10 Wita Jro Jangol tersebut dibawa ke RS Kasih Ibu untuk dirujuk setelah sebelumnya mengkonfirmasi ke dokter Lapas via telepon.

Selanjutnya pada pukul 01.20 tiba di UGD RS Kasih Ibu dan sedang mendapatkan penanganan oleh dokter UGD.

"Penjelasan dari dokter UGD, pasien opname pukul 02.00 Wita tak lama keluarga datang dan sudah menerima penjelasan kondisi pasien," jelasnya.

Pada pukul 02.26 pasien masih di ruang ICU, namun pada pukul 04.39 Wita setelah mendapatkan penanganan intensif dan kegawat daruratan, Jro Jangol dinyatakan meninggal dunia.

"Pada pukul setengah lima pagi, Jro Jangol dinyatakan meninggal dunia," tambahnya.

Selain itu, Eries mengatakan sebelum kejadian tersebut Jro Jangol pada Kamis (27/12/2018) masih sehat seperti biasanya.

Bahkan Jro Jangol tidak terlihat mengeluhkan sakit yang dideritanya.

"Kemarin masih menerima kunjungan juga dan setiap pengecekan tidak mengeluhkan sakit," tutupnya. (*) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved