Berita Denpasar

1.338 Siswa di SMAN 4 Denpasar Lakukan Persembahyangan Saraswati

Seluruh Sekolah di Bali hari ini melangsungkan persembahyangan Saraswati

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
SMAN 4 Denpasar lakukan persembahyangan Saraswati. 1.338 Siswa SMAN 4 Denpasar Bali Ikuti Persembahyangan Saraswati, Penghormatan Turunnya Pengetahuan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Seluruh Sekolah di Bali hari ini melangsungkan persembahyangan Saraswati pada Sabtu 6 September 2025.

Salah satu sekolah yang melakukan persembahyangan adalah SMAN 4 Denpasar. Kegiatan ini diikuti oleh 1.338 siswa dari kelas X hingga XII beserta para guru dan staf sekolah.

Baca juga: Jawaban Eksplorasi 3.3C, Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 96 97 Kurikulum Merdeka

Kepala SMAN 4 Denpasar, I Made Sudana, menjelaskan makna perayaan Saraswati sebagai penghormatan terhadap turunnya ilmu pengetahuan dari Tuhan kepada umat manusia.

“Makna dari perayaan Saraswati adalah penghormatan turunnya ilmu pengetahuan dari Tuhan ke manusia.

Baca juga: 10 Arti Mimpi Robot Rusak, Belajar Menerima Ketidaksempurnaan

Nah, wujud dari itu adalah penghormatan Dewi Saraswati yang mana sebagai sumber ilmu, kemudian kebudayaan, kebijakan, dan seni.

Yang pada intinya nanti ya akan bisa memakmurkan umat manusia terutama umat agama ini,” jelas, Sudana.

Sudana menegaskan, perayaan Saraswati merupakan bagian dari implementasi visi SMAN 4 Denpasar yakni cerdas berbudi. Karena itu, pihak sekolah memulai rangkaian kegiatan sejak Kamis 4 September 2025. 

“Nah, terkait dengan perayaan Saraswati ini merupakan implementasi dari visi SMA 4 Denpasar yaitu cerdas berbudi. Jadi ini kita wujudkan dalam perayaan Saraswati dimana kita menyiapkan ini dimulai hari Kamis ya, tanggal 4, kenapa tanggal 4 ya karena hari Jumat adalah hari libur, kita menghargai teman-teman yang lain yang merayakan itu,” jelasnya.

 


Berbagai lomba digelar sebagai bagian dari perayaan, seperti lomba membuat gebogan, pejati, dan penjor. Selain itu, ditampilkan pula tari-tarian tradisional yang melibatkan siswa maupun guru.

 


“Jadi mereka partisipasi menunjukkan kebolehannya berdasarkan kompetisi yang mereka miliki. Jadi mereka ngayah juga itu baik itu guru maupun siswa,” terang Sudana.

 


Ia menambahkan, siswa juga berperan sebagai pengayah, panitia konsumsi, hingga pengaturan upacara. Kegiatan persembahyangan puncak sendiri dilaksanakan pada Sabtu pagi dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Tak hanya itu, sekolah juga menghadirkan Bondres yang sekaligus memberikan hiburan dan wejangan-wejangan bagi para siswa.

 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved