Wiki Bali
TRIBUN WIKI - 12 Hal Penting Tentang Dewata Coffee Sanctuary Starbucks yang Perlu Diketahui
Terdapat 12 hal penting yang wajib diketahui Tribuners mengenai Dewata Coffee Sanctuary Starbucks
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dengan membuka satu-satunya Coffee Sanctuary di lndonesia, Starbucks Indonesia melalui kemitraan dengan PT Sari Coffee Indonesia ingin menunjukkan keahliannya setelah 16 tahun berinovasi dalam hal desain, customer experience, dan bagaimana memberi dampak bagi komunitas.
Gerai Starbucks Dewata merupakan bentuk penghormatan terhadap peran penting Indonesia, negara penghasil kopi Arabika keempat terbesar di dunia, yang berkontribusi mempersembahkan kopi berkualitas tinggi untuk pelanggan-pelanggan Starbucks, termasuk single-origin Sumatera yang terkenal.
Kopi Sumatera telah menjadi bagian penting dalam daftar minuman Starbucks sejak 1971.
Terdapat 12 hal penting yang wajib diketahui Tribuners mengenai Dewata Coffee Sanctuary Starbucks.
1. The Coffee Sanctuary merupakan gerai Starbucks Reserve Bar yang ke-10 di Indonesia, yang merupakan salah satu dari 185 gerai terbaik di dunia, dengan gerai terbanyak berada di Asia.
2. Di dalam gerai, pengunjung dapat menikmati lebih dari 100 jenis makanan, merchandise cian honakrafted beverages yang hanya ada di Starbucks Dewata Bali, termasuk Lavender Latte.
3. Starbucks Dewata Bali dengan luas keseluruhan 3.500 meter menjadi gerai starbucks terbesar kedua di dunia, di kawasan dengan pertumbuhan tercepat, yakni Tiongkok dan Asia Pasifik.
4. Starbucks membuka Dewata Coffee Sanctuary dengan sebuah logo orisinal, yang ditenun dengan teknik ikat ganda Geringsing dan terinspirasi tradisi lama yang menceritakan perjalanan kopi dari benih hingga ke cangkir.
Ikat ganda yang hanya ada di Bali adalah teknik menenun dalarn pembuatan kain geringsing, yang menurut tradisi mernbutuhkan lima tahun untuk menyelesaikannya.
Kain tenun ini merupakan pakaian wajib dalam upacara karena diyakini memiliki kekuatan yang luar biasa.
Logo itu sendiri berbentuk bunga teratai yang merupakan simbol kecantikan, kemakmuran dan kesuburan, dan sangat dihormati di Bali.
18 kelopak bunganya melambangkan filsafat Bali Tri Hita Karana — tiga penyebab kemakmuran: hubungan yang harmonis antara manusia, lingkungan dan Tuhan.
5. Bagian muka toko dibuat dengan batu bata buatan lokal berbentuk setengah lingkaran yang menyerupai ombak di pantai-pantai terkenal di Bali.
Bagian eksterior tampak bergerak bila dipandang oleh orang yang lalu-lalang dl Sunset Boulevard ketika mereka melewati bagian depan toko.
Bagian eksterior tersebut memadukan teknik bangunan modern dengan arsitektur tradisional Bali sehingga menciptakan desain timur yang berpadu dengan barat.
Desain ini berlanjut ke bagian interior toko di bar utama tempat para barista meramu minuman Starbucks yang favorit.
6. Ketika masuk, pelanggan disambut oleh sebidang lahan kecil berisi tanaman kopi Arabika.
Lahan seluas 1.000 kaki persegi ini akan menjadi kebun penghasil buah kopi pada musim panen di daerah tersebut, biasanya di awal musim semi, dan mencerminkan ukuran dari 90 persen kebun kopi di lndonesia.
7. Mengintip ke dalam zoetropes, perangkat animasi berputar sehingga gambar-gambar terkesan bergerak, melihat berbagai gambar tunas tanarnan kopi yang bertumbuh menjadi pohon kopi yang berbuah subur.
Perangkat interaktif ini terbuat dari batang pohon palma alaml dan sintetis atau rotan, dan bahan-bahan daur ulang yang dilapisi dengan ukiran tradisional Bali.
8. Ketika pelanggan memasuki kafe, pandangan mereka langsung tertuju pada mural dari kayu berukir setinggi 30 kaki buatan Jepara yang menghiasi lantai pertama hingga ke atap lantai kedua.
Ukiran tersebut menggambarkan sejarah kopi di Indonesia, termasuk daerah-daerah penghasil kopi terkenal di Jawa, Sulawesi, Bali, Papua Barat, Brastagi dan Sumatra Utara, yang menjadi tempat Starbucks Indonesia Farmer Support Center.
9. Di sisi kiri pintu masuk, pelanggan disambut oleh bar utama Starbucks yang menampilkan taman vertikal yang dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan dari daerah ini.
Tanaman-tanaman itu diatur membentuk gapura khas Bali, pintu masuk terbelah, yang menyimbolkan sambutan hangat bagi para pelanggan yang memasuki toko.
Taman vertikal ini terletak di belakang bar tempat para mitra Starbucks memasuki kafe untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meramu minuman Starbucks kesukaan mereka.
10. Di sekeliling toko, pelanggan akan dibuat terkagum-kagum oleh tumbuh-tumbuhan di sekitarnya, yang membawa masuk lingkungan Indonesia yang subur.
Sejumlah pohon di ruangan tersebut ditanam dalam pot tanah liat yang indah, yang diilhami oleh pola tradisional Sumatra dan Starbucks Siren.
Motif-motif berupa dataran pegunungan di lndonesia dan biji-biji kopi mengingatkan pelanggan akan lingkungan unik yang hanya ada di Indonesia.
11. Di lantai kedua, pelanggan dipersilakan masuk ke dalam ruang pembibitan kopi yang terletak di dalam toko Starbucks.
Para mitra kami bekerja sama dengan petani setempat yang merawat bibit-bibit tersebut dengan hati-hati dan mengundang pelanggan untuk membantu merawat tanaman yang butuh penanganan yang penuh kehati-hatian tersebut.
Di dalam rumah kaca ini, pelanggan dapat mengalami tahap-tahap awai proses perjalanan kopi dari benih hingga ke cangkir, yang menghadirkan aroma kopi favorit kami di seluruh dunia.
12. Pengalaman tersebut berlanjut di seluruh ruangan nan luas tempat para pelanggan dapat menikmati dua instalasi media interaktif sehingga mereka lebih meresapi proses perjalanan kopi.
Di lantai pertama, dinding digital yang belum pernah ada dalam rancangan seperti itu dapat dicapai dengan menekan, dan memutar berbagai bagian dari dinding tersebut untuk dapat ikut serta dalam proses penanaman, pengolahan, pemanggangan, pengapalan dan pernbuatan minuman kopi.
Lebih dari itu, pelanggan dapat menikmati berbagai cerita tentang Starbucks Farmer Support Center (FSC) di Indonesia.
Dua video yang diputar dengan sinkron mengantar para tamu ke FSC pada dinding yang didesain dari tenunan tradisional rotan yang mengilhami logo Dewata Bali.(*)
