Kongres PSSI Bali
Edy Rahmayadi Dikhianati! Joko Driyono Jadi Plt Ketua Umum PSSI
Pengunduran diri Edy secara mendadak ini menjadi kejutan terbesar di arena kongres. Betulkah Edy dikhianati dan dikudeta bawahannya?
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Tepuk tangan peserta Kongres Tahunan PSSI terdengar menggema di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Badung, Minggu (20/1) siang, saat Edy Rahmayadi resmi menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI.
Pengunduran diri Edy secara mendadak ini menjadi kejutan terbesar di arena kongres. Betulkah Edy dikhianati dan dikudeta bawahannya?
“Demi PSSI berjalan dan maju makanya saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua Umum PSSI,” kata Edy Rahmayadi dalam pidato umumnya di hadapan peserta Kongres Tahunan yang terdiri dari 85 voters dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI).
Edy meminta kepada penerusnya untuk tidak mengkhianati PSSI.
"Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab," katanya.
Edy terpilih sebagai Ketua Umum PSSI melalui Kongres Luar Biasa PSSI pada 10 November 2016. Edy mundur setahun sebelum masa kepemimpinannya berakhir.
Tongkat kepemimpinan PSSI kini diestafetkan kepada Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Setelah berpidato, Edy memberikan bendera PSSI kepada Joko Driyono sebagai simbol penyerahan tugas.
Edy langsung meninggalkan ruangan konferensi setelah menyampaikan pengunduran dirinya. Pria yang juga Gubernur Sumatera Utara itu menyalami para tamu undangan lalu keluar ruangan.
Kepada awak media, Edy menyampaikan alasan pengunduran dirinya. Salah satunya karena merasa telah gagal menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum PSSI.
Ada beberapa poin yang gagal ia jalankan selama dua tahun menjabat.
“Gagal. Dilarang atur skor terjadi atur skor. Ada perkelahian-perkelahian (suporter), itu kan berarti gagal saya. Mudah-mudahan PSSI akan lebih baik ke depannya,” ujar Edy, sembari menyatakan dirinya akan digantikan oleh orang yang lebih hebat.
Tetapi dirinya kurang pas bila disebutkan gagal, mungkin karena waktu sosok Edy yang kurang dan kesibukan lainnya sehingga kurang dalam mengurusi PSSI.
“Bukan gagal tetapi mungkin akan lebih baik lagi nanti setelah saya. Waktu saya yang mungkin sangat terbatas,” ujar Edy yang mengaku kini fokus sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja menyebut keputusan Edy untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI diambil setelah salat subuh pada Minggu pagi.
