Mencegah Budaya Sexting di Kalangan Remaja: Literasi Antipornografi, Ajak Anak Hargai Diri Sendiri

Tidak hanya di Amerika atau Eropa, perilaku sexting di kalangan remaja Indonesia juga kian mengkhawatirkan

Editor: Irma Budiarti
NET
(Ilustrasi. Foto tidak terkait berita) Sexting menjadi fenomena yang kian mengkhawatirkan di kalangan remaja Indonesia. 

"Orang tua kini mendapatkan ancaman ganda, yakni memahami kerja dunia digital sambil harus pula mengarahkan perilaku seksual anak-anak remaja mereka," demikian diungkapkan penulis dalam penelitian Sheri Madigan.

Madigan juga adalah asisten profesor di Departemen Psikologi The Alberta Children's Hospital Research Institute di Universitas Calgary, Kanada.

Madigan memprediksi angka sexting" bakal terus meningkat seiring dengan menjamurnya ponsel pintar.

"Semestinya saya tidak terlalu kaget dengan temuan tersebut karena eksplorasi seksual sudah mulai menjadi bagian normal dari perkembangan remaja," kata Madigan.

Baca: Firasat dan Mimpi Ustad Maulana Sebelum Sang Istri Meninggal, Terlihat Cantik Berpakaian Putih

Baca: Loker BPJS Ketenagakerjaan dan PT Taspen, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 21 Januari 2019, Hari Baik Buat Cancer dan Aquarius

Namun, yang menjadi perhatian Madigan adalah banyak anak muda yang kurang kesadaran terhadap keamanan digital dengan mengunggah foto-foto tanpa busana atau mengirimkannya.

Data dalam penelitan itu mengungkap bahwa 1:8 remaja mengaku melanjutkan pesan (forward) sexting yang mereka terima, tanpa persetujuan pengirim pertama.

Sexting kemudian menjadi masalah saat para remaja ditekan atau dipaksa melakukannya.

"Ini juga menjadi masalah ketika mereka tidak menyadari potensi konsekuensinya," ujar Madigan.

Lantas, apa yang bisa dilakukan para orang tua?

Madigan menyarankan agar para orang tua lebih proaktif, bukan reaktif, terhadap keamanan digital.

"Sering-seringlah membuka percakapan, tidak hanya saat masalah mengemuka," kata dia.

Salah satu yang direkomendasikan adalah mendiskusikan risiko dan konsekuensi hukum yang mungkin didapatkan.

Yakinkan anak untuk tak memaksa atau terpaksa melakukan sexting.

"Percakapan ini bisa menjadi awal mula pembuka obrolan tentang tekanan kelompok sepermainan atau seksualitas," ujar dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mencegah Budaya Sexting Di Kalangan Remaja

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved