Penjual Jimat Kebal Minta Diuji, Biksu Ini Langsung Tebas Leher Penjual Jimat, Ini yang Terjadi

Seorang pedagang jimat jalanan di Thailand hampir tewas, setelah seorang biksu Budha menebas lehernya.

Editor: Rizki Laelani
tangkap layar viral press
Seorang pedagang jimat jalanan di Thailand hampir tewas, setelah seorang biksu Budha menebas lehernya. Insiden tersebut terjadi daerah China Town, Bangkok pada Jumat (18/1/2019). Aksi penyerangan yang dilakukan oleh biksu tersebut untuk membuktikan bahwa jimat yang pria itu jual tidak memiliki kekuatan apa-apa. 

“Saksi-saksi di tempat kejadian menggambarkan pertengkaran antara biarawan dan korban. Kami tidak tahu apakah penyerang itu adalah biksu sungguhan dan latar belakangnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, pihak kepolisian akan memeriksa CCTV dan menginterogasi kedua pihak untuk menemukan cerita lengkap dan menuntut pelaku.

Jual jimat kebal

Sementara itu, Polsek Pancoran Mas, Kota Depok mengamankan Al Muktiana (18) yang diduga guru ngaji Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung dari rumah kontrakannya di Gang Pancoran RT 02/05, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (7/2/2018) malam sekira pukul 23.00.

Ajaran Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung diketahui sudah dilarang.

Keberadaan Al yang membuka pengajian di sana sejak 3 minggu terakhir dan selalu ramai, dianggap meresahkan warga.

Apalagi praktek yang dilakukan Al bersama 18 orang yang dianggap muridnya di tempat itu terkesan aneh dan membuat warga tak nyaman.

Al diduga melakukan praktek aliran sesat atau perdukunan, yang membuat warga sekitar tak nyaman dan was-was.

Saat diamankan polisi bersama warga dan anggota TNi, Al diketahui bersama dengan 18 orang muridnya.

Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Roni Wowor mengatakan dari pengakuannya Al mengaku membuka praktek pengisian khodam ilmu kebatinan. Yakni dengan cara menjual jimat baik berupa batu ataupun wapak.

"Jimat dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 40.000 sampai Rp. 200.000. Adapun jimat yang dijual diyakini memiliki khasiat diantaranya jimat pengasihan, wapak serba guna, dan jimat kewibawan. Padahal yang bersangkutan membeli ajimat yang dijualnya itu di Jatinegara dengan harga Rp. 20.000. Jadi ada keuntungan yang diambilnya," kata Roni, Kamis (8/2/2018).

Selain itu, menurut pengakuannya, kata Roni, pengajian yang dipimpin bukan aliran atau bagian dari Mahesa Kurung (MK) akan tetapi pengajian Asmaul Husna yang pernah dipelajarinya di Pelabuhan Ratu.

"Untuk saat ini, yang bersangkutan sudah memiliki murid sebanyak 18 orang," kata Roni.

Dari 18 muridnya, 9 orang diketahui warga Ratujaya dan 9 lainnya warga Kampung Baru, Cagar Alam.

Dari tangannya, kata Roni, berhasil diamankan jimat berupa 1 wapak, 15 Isim, tiga buah batu cincin, minyak wangi dan uang Rp 13.000.

Pihaknya kata Roni masih mendalami kasus ini, untuk memaatiskan motif pelaku melakukan jual beli jimat yang diduga juga mengarah ke penipuan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pria yang Mengaku Sakti dan Jual Jimat Berhasil Diamankan karena Meresahkan. (*)

 

Artikel ini ditulis Sally Siahaan telah tayang di tribun-medan.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved