80 Persen Libatkan Milenial, Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Tabanan Meningkat
Ribuan masyarakat yang terdiri dari siswa, klub motor, hingga ojek online menghadiri acara deklarasi milenial road safety festival
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ribuan masyarakat yang terdiri dari siswa, klub motor, hingga ojek online menghadiri acara deklarasi milenial road safety festival yang digelar Polres Tabanan di kawasan Taman Kota Garuda Wisnu Serasi (GWS) Tabanan, Jumat (25/1/2019) sore.
Acara ini digelar menyusul masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan, selama tahun 2018.
Sehingga diharapkan, generasi milenial bisa menjadi contoh dalam berlalu lintas yang baik dan benar.
Menurut data yang berhasil diperoleh, angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Tabanan pada tahun 2018 masih tinggi.
Tercatat, hingga bulan Desember angka kecelakaan mencapai 319 kasus yang mengakibatkan 71 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat, dan 369 orang luka ringan.
Baca: Ramalan Cintamu Akhir Pekan Ini: Leo Bingung dengan Perasaannya, Virgo Salah Pilih?
Baca: Ulang Tahun ke-70 Garuda Indonesia Beri Diskon 70 Persen, Termasuk Rute Jakarta-Denpasar-Jakarta
Jumlah kasus pada tahun 2018 justru meningkat jauh dibandingkan tahun 2017 lalu yang hanya mencapai 168 kasus, dengan mengakibatkan 71 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 212 orang menderita luka ringan.
"Jadi dengan program milenial road safety ini nantinya akan dapat menerapkan dan menyosialisasikan kaum milenial tertib berlalu lintas," kata Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa, Jumat.
Sinar melanjutkan, disasarnya kaum milenial juga karena angka kecelakaan banyak dialami oleh kaum milenial.
Setidaknya ada sekitar 80 persen dari kasus kecelakaan.
Selain itu, kaum milenial juga dianggap akan mampu berubah menjadi contoh tertib berlalu lintas dan mampu menyosialisasikan atau mengajak keluarga, teman dan orang di sekitarnya tertib berlalu lintas.
Baca: Ahok Cerita Bahwa Mamanya Sempat Tak Yakin Puput Nastiti Devi Yang Masih Muda Mau Dinikahi Ahok
Baca: Cerita Ayah Vanessa Angel Tentang Putrinya yang Terjerat Prostitusi Online, Daddy sayang sama kamu
Yang tentu, nantinya dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dengan dasar tersebut, kaum milenial kemudian lebih dominan dilibatkan.
"Bukan hanya kaum milenial saja, melainkan masyarakat seluruhnya. Namun, kaum milenial dilibatkan lebih banyak karena mereka nantinya akan menjadi contoh, dan dapat menyosialisasikan bagaimana cara tertib berlalu lintas," jelasnya.
Banyak Faktor
Kepala Satlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di Tabanan masih cukup tinggi, yakni sekitar 5 orang meninggal dunia dalam sebulan.
“Jika dirata-ratakan perbulannya angka orang meninggal dunia karena kecelakaan masih tinggi yakni 6-7 orang per bulannya,” kata AKP Kalpika.
Baca: Ramalan Zodiak Keuangan: Libra Ada Pendapatan Baru, Aquarius Hati-hati Merugi
Baca: Viral, Lirik Lagu Kuwa Kuwi Ini Bisa Bikin Kamu Tak Berhenti Tertawa
Dia menjelaskan, tingginya angka kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor.
Mulai dari bertambahnya jumlah kendaraan baru, pembukaan jalan baru masih minim serta kurangnya kesadaran pengendara atau pengemudi dalam mematuhi rambu lalu lintas.
Bahkan, yang terlibat kecelakaan lebih banyak di antara usia 16-30 tahun.
“Artinya penyebab kecelakaan lebih banyak karena kelalaian pengendara,” jelasnya.
Baca: Penderita Kecanduan Internet Meningkat, Ini Gejalanya
Baca: MU Permalukan Arsenal di Emirates Stadium, Menang Telak 3-1 atas Tuan Rumah
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, akan lebih gencar dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, terutama ke sekolah.
Selain itu juga gencar melakukan sosialisasi di media sosial.
Kemudian, orangtua siswa diharapkan turut menyarankan anaknya ke sekolah menumpang Trans Serasi yang sudah disiapkan Pemkab Tabanan untuk meminimalkan timbulnya kecelakaan. (*)