Penyajian Dagangan Belum Higienis, BPOM Singaraja Sidak Kantin SD di Jembrana

Petugas Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Singaraja, menemukan beberapa kantin di Jembrana masih tidak layak

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
BPOM Singaraja
ZAT BERBAHAYA - Sidak zat berbahaya oleh BPOM Singaraja di kantin sekolah di Jembrana, Rabu (6/2/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Petugas Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Singaraja, menemukan beberapa kantin di Jembrana masih tidak layak.

Itu didapati ketika petugas melakukan pengambilan sampel makanan dua hari lalu.

Kepala Loka POM Buleleng, Made Ery Bahari Hantaman menuturkan, sidak ini menyasar jajanan konsumsi para siswa.

"Jadi petugas sekaligus melakukan uji bahan berbahaya," ucapnya, Kamis (7/2/2019).

Ery mengatakan, petugas gabungan ini menyasar kantin SD Negeri 1 Pengambengan.

Di sana, empat kantin yang tersedia diambil 22 sampel jajanan.

Baca: Tiba-tiba Kami Dapat Undangan Seminar, Warga Pinggan Baru Tahu BKF 5 Hari Sebelum Acara

Baca: Rumah Sekdes Ludes, Pemadaman Terkendala Jarak Pengambilan Air

Dari kecurigaan mengandung bahan atau zat berbahaya adalah makanan atau minuman yang memiliki corak warna mencolok.

"Secara umum masuk kategori belum layak," jelasnya.

Alasan belum layaknya kantin itu dikarenakan lokasi serta kondisi ruangan kantin belum standar layak bersih dan aman.

Apalagi pedagang dalam menyajikan jajanan belum higienis.

Meski demikian, dari 22 sampel jajanan yang diuji, semuanya negatif mengandung zat berbahaya.

"Kalau aman dikonsumsi konsumen termasuk anak-anak, kami pastikan masih aman," ungkapnya.

Baca: Enam Jam Tidur Dikepung Api, Komang Ari Tinggalkan Lilin yang Masih Menyala

Baca: Material Longsor Timbun Sungai Celagi, 53 Hektare Subak Penasan Terancam Kekeringan

Dalam sidak, petugas menguji makanan dan minuman yang dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B maupun pewarna tekstil.

Selain untuk keamanan siswa, juga untuk mengantisipasi kejadian keracunan akibat makanan dan minuman yang dijual di kantin.

"Memang perlu adanya edukasi kepada pengelola kantin untuk memastikan kondisi aman bagi konsumen," paparnya.

Kepala Dinas Koperindag Jembrana, I Made Gede Budhiarta mengatakan, tim juga memberikan sosialisasi kepada siswa dan pengelola kantin supaya jeli dalam mengenali makanan atau bahaya zat atau bahan berbahaya pada makanan.

"Masukan dari Loka POM terkait kurang layaknya kantin akan diperhatikan. Kami akan melakukan pembenahan bukan hanya di SD yang disidak itu saja. Tapi nanti semua, supaya semua SD nantinya bisa memiliki kantin sehat," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved