Tari Sakral Sang Hyang Jaran Sempat Mati Suri Selama 78 Tahun

Pulau Bali memiliki jenis kesenian dan kebudayaan yang beragam mulai dari ukiran, pakaian, kerajinan, alat musik hingga tarian.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Sesolahan sanghyang Jaran di pura Dalem Kedewatan Sanur, Jumat (8/2/2019) 

Syarat menjadi penari Sang Hyang Jaran yaitu harus melakukan mewinten atau mesakapan yang menyatunya dengan Sang Hyang Jaran.

Sementara, dampak jika tidak dilaksanakan prosesi Sang Hyang Jaran yaitu akan ada wabah penyakit yang menyerang masyarakat Desa Sanur yang tidak bisa didiagnosa oleh dokter.

"Nah selama 78 tahun tidak melaksanakan, ada saja wabah penyakit yang datang. Penyakitnya yang tidak bisa didiagnosa oleh dokter. Di sana sini sudah ada penyakit yang menyerang saat itu yang tidak bisa diobati secara medis. Syukurnya saat ini sudah dapat kembali dilaksanakan," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved