Smart Woman
Menyelam dalam Deep Dark Indie, Aik Temukan Karakter Setelah Belasan Tahun
Senandung di sela lirik yang Aik nyanyikan terdengar menggema, seolah mengajak pendengar untuk hanyut dalam tiap iramanya
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Widyartha Suryawan
Untuk mengatasi kemandegan ini Aik biasanya akan mulai mendengarkan lagu-lagu yang ia suka atau membaca buku.
Ia pun kadang berdiskusi dengan manajer serta teman-temannya. Jika pikiran sudah tenang, biasanya ide akan muncul dengan sendirinya.
Karya Soul and Kith pun kini mendapat apresiasi dari masyarakat dan musisi lainnya.
Mereka sempat dinominasikan dalam penghargaan Anugerah Musik Bali untuk kategori Pendatang Baru Terbaik.
Bagi Aik hal ini menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik.
Rangkai ‘Sepasang Tangan’
Sejak kecil Aik memang menyukai seni. Di masa sekolah, ia aktif terlibat dalam ekstrakurikuler tari dan mekidung. Aik juga sempat bergabung dalam teater sekolah.
Saat SMP, ia mulai tertarik pada seni musik dengan mempelajari gitar dan bass. Dua alat musik ini dipelajarinya secara otodidak.
Namun tak pernah sekalipun terpikir untuk menjadi vokalis. Ia tak cukup percaya diri dengan suaranya. Sampai suatu ketika, ada temannya yang menyadari bakatnya.
“Waktu itu tiba-tiba teman meminta saya jadi vokalis band. Saya pun menolak karena merasa tidak bagus dalam bernyanyi. Setelah dicoba, teman saya meyakinkan kalau saya punya bakat, tetapi memang harus diasah,” tutur Aik mengenang masa sekolahnya.
Berangkat dari hal inilah Aik merasa setiap orang harus memiliki keberanian untuk mengembangkan diri. Ia pun berterima kasih kepada keluarga, teman, serta pihak lain yang mendukung kariernya. Dukungan orang lain pun dirasanya perlu sebagai pemantik keyakinan.
Selain menjalani profesi sebagai musisi, Aik memiliki peran sebagai ibu rumah tangga. Ia telah dikaruniai dua orang anak.
Aik pun harus bisa membagi waktu antara karier dan rumah tangga. Kadang saat waktunya luang, alumni SMA Negeri 6 Denpasar ini pun membuat kerajinan.
Ia lihai merangkai manik-manik menjadi aksesoris yang unik nan cantik. Keahliannya itu pula yang mendorongnya untuk mengelola toko aksesoris daring yang dberi nama ‘Sepasang Tangan’.
“Di era seperti sekarang ini harus kreatif memanfaatkan peluang,” pesan Aik. (*)