WIKI BALI
TRIBUN WIKI - Ini Dia 3 Desa "Bali Aga" yang Namanya Sudah Mendunia karena Keunikan Tradisinya
Salah satu hal yang membuatnya begitu disegani karena budayanya yang begitu unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Madya mandala adalah zona untuk manusia.
Di sini masyarakat Desa penglipuran akan tinggal bersama dengan keluarganya di sebuah unit bangungan yang disebut sebagai “pekarangan”.
Nista mandala berada di paling selatan dan merupakan zona yang dianggap paling tidak suci.
Oleh karena itu, zona ini berisikan kuburan desa dan Pura Dalem atau tempat pemuja Dewa Siwa (dewa pelebur).
Tak hanya itu, Desa Penglipuran juga memiliki arsitektur yang khas dan penduduknya yang sangat ramah.
Mereka tak segan-segan menawari pengunjung untuk mampir dan masuk ke dalam rumah.
3. Desa Trunyan di Bangli
Desa Trunyan berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Letaknya berada di timur Danau Batur dan Untuk mencapai desa ini, Anda harus naik perahu dengan menyeberangi danau tersebut.
Ciri khas keunikan desa ini adalah upacara kematiannya yang berbeda dengan tempat lain di Bali.
Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda.
Apabila salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan di sebuah lokasi bernama Sema Wayah.
Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas.
Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa). (*)