Tak Hanya Garam, 6 Makanan Ini juga Picu Hipertensi, Penyakit Tak Terlihat tapi Mematikan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi kesehatan jangka panjang di mana tekanan darah di arteri naik terus-menerus.
TRIBUN-BALI.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi kesehatan jangka panjang di mana tekanan darah di arteri naik terus-menerus.
Jika hipertensi tidak segera diatasi dapat menyebabkan penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke, dan penyakit lainnya.
Hipertensi selalu dikatakan penyakit yang tak terlihat namun mematikan karena tidak ada gejala yang terlihat.
Oleh karena itu, kita harus menjaga pola makan yang sehat.
Melansir dari Healthline, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang terkena hipertensi karena usia, latar belakang keluarga, jenis kelamin, dan ras.
Sebenarnya hipertensi dapat dikontrol dengan diet yang sehat dan olahraga teratur.
Diet yang sehat tersebut terdiri dari protein tanpa lemak, polong-polongan, gandum, low-fat dairy, buah dan sayur.
Bagi Anda yang sudah tahu memiliki riwayat keluarga terkena hipertensi atau yang memang ingin mencegah hipertensi, perlu memperhatikan daftar makanan penyebabnya.
1. Garam
Kita semua sudah tahu bahwa garam adalah musuh terbesar penderita hipertensi dan penyakit jantung.
Sebuah jurnal 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans menyarankan penderita tekanan darah tinggi harus membatasi konsumsi garam harian 1.500 mg.
Garam ini ada di makanan siap saji seperti daging deli, pizza, sup kaleng, dan produk botol saus tomat.
2. Daging deli
Sama seperti daging deli, hotdogs, kebab, hamburger, menggunakan daging olahan yang sudah dibumbui.
Satu porsi daging olahan mengandung 500 mg garam atau lebih bahkan jika Anda kurang puas akan menambahinya.
3. Pizza
Semua pizza mengandung garam yang sangat tinggi maka sangat tidak dianjurkan bagi orang yang menghindari garam.
Apalagi kombinasi keju, daging olahan, saus tomat, dan crust memperbanyak jumlah garam yang sudah ada.
Mengapa pizza menjadi sangat lezat? Karena ditambah garam yang berlebihan.
Satu porsi pizza dengan keju atau daging olahan mengandung garam sebanyak 700 mg sampai lebih.
Semakin tipis jenis pizza yang dipilih maka semakin banyak lah jumlah garamnya.
4. Asinan atau acar
Mengawetkan makanan apa pun membutuhkan garam karena menghentikan pembusukan makanan dan membuatnya tahan lebih lama.
Proses pengawetan ini mau tak mau membuat timun menyerap jumlah garam yang sangat banyak.
Acar timun sendiri mengandung garam sebanyak 390 mg.
Baca: Yuk, Coba Diet Plenetarian! Tren Baru Pola Makan Sehat Peduli Lingkungan
Baca: Jangan Tidur dengan Rambut Basah, Ini 7 Masalah Kesehatan yang Bisa Ditimbulkan
Baca: Rekomendasi Body Scrub Lokal untuk Kulit Sehat & Cerah Alami, Ada Lulur Tradisional Bali
5. Sup kaleng
Olahan makanan ini memang mudah disajikan namun kandungan garamnya sangat tinggi.
Oleh karena itu sup kaleng dan kaldu kaleng memiliki dampak buruk bagi tekanan darah.
Beberapa sup memiliki hampir 900 mg natrium hanya dalam satu porsi, yang biasanya 1/2 gelas.
Jika Anda mengonsumsi seluruh kaleng, akan mengonsumsi lebih dari 2.000 mg natrium.
Sebenarnya ada jenis sup kaleng yang rendah sodium tetapi untuk mencegah lebih baik Anda membuat kaldu secara manual.
6. Saus tomat
Kebanyakan saus tomat, saus pasta, dan jus tomat memiliki kandungan garam yang tinggi.
Satu porsi 1/2 cangkir saus marinara klasik dapat mengandung 400 mg natrium atau lebih.
Sementara, secangkir jus tomat bisa mengandung lebih dari 600 mg natrium.
7. Kulit ayam
Bagi Anda yang memiliki riwayat darah tinggi sebaiknya mengurangi lemak jenuh dan lemak trans.
Lemak jenuh dan lemak trans terdapat pada kulit ayam, full-fat dairy, daging merah, dan mentega.
Selain itu, lemak trans juga ditemukan dalam jumlah kecil daging berlemak dan produk susu.
Penyumbang lemak trans terbesar adalah makanan yang dikemas dan disiapkan.
Makanan ini juga biasanya mengandung gula dalam jumlah tinggi dan karbohidrat rendah serat lainnya.
Lemak trans dibuat dalam proses yang disebut hidrogenasi, di mana minyak cair diinfuskan dengan udara untuk membuat minyak padat.
Minyak terhidrogenasi meningkatkan masa simpan dan stabilitas makanan.
Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan jantung memburuk ketika lemak diganti untuk karbohidrat dan gula yang diproses.
Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan trans meningkatkan LDL (low-density lipoprotein), yang dikenal sebagai kolesterol "jahat".
Kadar LDL yang tinggi dapat membuat tekanan darah tinggi memburuk dan pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan penyakit jantung koroner.
Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya mengurangi asupan gula dan ganti dengan lemak hewani seperti minyak zaitun dan alpukat.
Hipertensi disebabkan oleh makanan tinggi garam sebaiknya dihindari agar tidak terkena penyakit kronis lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Hanya Garam, Makanan Favorit Anda Ini Bisa Picu Hipertensi, http://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/02/23/bukan-hanya-garam-makanan-favorit-anda-ini-bisa-picu-hipertensi?page=all.