Terperosok di Tebing Curam Nusa Penida, Hingga Petang Hanya Ditemukan Baju Yang Tersangkut Pohon
Remaja asal Banjar Angkal, Desa Suana, Nusa Penida, tersebut terperosok dari bibir tebing saat mengikuti kemah bersama teman-temannya.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Lokasi Gelap
Waktu pun memasuki pukul 22.30 Wita.
Malam itu Candra yang sedang makan, sempat dipanggil oleh rekannya.
Situasi saat itu sangat gelap karena tidak ada penerangan di sekitar TKP.
Salah satu teman korban, Angga (16) menuturkan, setelah makan malam di tenda, dirinya dan Candra kemudian mencari kayu bakar di pinggir tebing.
Nahas, baru berjalan beberapa langkah Candra terperosok dan jatuh ke jurang.
"Karena area lokasi yang gelap korban terperosok dan jatuh ke jurang. Saya kemudian memberitahu kejadian ini kepada teman-teman," kata Angga berdasarkan siaran pers yang diterima Tribun Bali dari Basarnas Bali.
Kejadian itu pun sempat disaksikan teman-temannya.
Mengetahui kejadian itu, rekan-rekan korban berusaha mencari pertolongan kepada warga sekitar dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Nusa Penida
"Malam itu juga kami turun ke TKP dan berupaya lakukan pencarian. Namun korban masih belum bisa ditemukan, mengingat situasi malam hari dan minim peralatan sehingga menungu personil dan peralatan Basarnas Denpasar," jelas Raka Sanjaya.
Tim Basarnas juga langsung menerjunkan personil menuju lokasi kejadian.
Namun visibility (keadaan yang dapat diamati atau dilihat) kurang jelas dan tingginya tebing, menyulitkan tim SAR melakukan upaya pencarian pada malam hari.
Menurut Kapolsek, lokasi kemah termasuk berbahaya.
Lokasi kemah merupakan tebing curam setinggi sekitar 30 meter, dan di bawahnya lautan dengan arus yang keras.
"Lokasi ini tidak cocok untuk kemah, dan terlalu berbahaya untuk kegiatan seperti itu," jelasnya.