Kacang Ijo dan Pasir Disulap Jadi Bhuta Bongol
Dari 62 ogoh-ogoh mini yang ikut festival ogoh-ogoh di Banjar Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar, ada satu ogoh-ogoh yang unik
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Peserta yang ikut sebanyak 62 ogoh-ogoh dari berbagai daerah yakni Karangasem sebanyak 2 peserta, Tabanan 8 peserta, Gianyar 9, Badung 16, Klungkung 4, dan sisanya dari Denpasar.
Berbagai macam jenis bhuta kala ditampilkan lewat ogoh-ogoh mini ini mulai dari Detya Hiranyaksa, Sang Taru Pranajiwa, Iblis Bakasura, Gedaglug, Pule Lanang Wadon, hingga Bhuta Bongol.
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan ini bukan sekadar lomba atau festival, melainkan peserta sendiri mampu menceritakan konsep dasar ogoh-ogoh mini yang dibuat.
Pengerjaannya juga sesuai dengan etika, estetika, dan kewibawaan.
"Juga sesuai dengan logika dalam mempresentasikan konsep yang berkelanjutan serta memiliki pemahan utuh atas ogoh-ogohnya. Walaupun modern tapi prilaku sesuai wiweka atau cerdas memilih dan memilah mana yang patut dan mana yang tak patut," katanya. (*)