Berburu Ular Cabai 'Si Kecil Mematikan', Panji Petualang Sebut Bisanya 6 Kali Berbahaya dari Kobra
Panji Petualang berburu ular cabai, ular kecil namun sangat berbisa dan mematikan
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Irma Budiarti
Adapun, gejala-gejala yang timbul dari gigitan ular itu pada manusia ialah terasa mual, pusing, lemas, pandangan kabur, dan berakhir kematian.
Baca: BREAKING NEWS: Elite Partai Demokrat Andi Arief Ditangkap Bersama Seorang Wanita Karena Narkoba
Baca: Penelitian: Gemar Makan Ikan Bantu Ringankan Gejala Rematik
Panji Petualang juga menuturkan, ular dengan bisa sangat berbahaya itu saat ini belum ada obat anti serumnya (anti bisa).
"Informasi, untuk di Indonesia belum ada serum anti bisa Ular Cabai ini. Jadi kalian hati-hati ular ini sangat berbisa sekali, lebih berbisa dari Kobra. Kenali ciri-cirinya, jika di balik ada belang-belang seperti ular Welang," tuturnya.
Panji Petualang dkk pun mengevakuasi ular tersebut agar tidak diinjak oleh warga dan melepasliarkan di tempat yang jauh dari warga.
Petualangan Panji Petualang dkk pun belum usai karena pihaknya masih mencari beberapa ular yang biasa melintas di sekitar pemukiman warga.
Sebelumnya, pendapat pawang reptil dari Bali Reptile Rescue Gumbrih, I Kadek Adi Saputra, kemungkinan korban dipatuk ular jenis weling atau bungarus, bukan Ular Sendok atau Kobra.
Hal itu dia simpulkan dari keterangan sang paman, yang menyebut korban meninggal setelah berjam-jam dari patukan ular.
Baca: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Mobil Bupati Demak di Tol Batang, Tabrak Truk hingga Sang Ajudan Tewas
Baca: PLN Prediksi Penurunan Beban Puncak 36 Persen saat Nyepi, tapi Tetap Siagakan Pasokan Daya 905 MW.
Sebab, lanjutnya, jika dipatuk Ular Sendok atau Kobra, biasanya korban meninggal dalam hitungan menit setelah gigitan.
Jenis Ular Weling atau bungarus, biasa masyarakat Bali menyebutnya Lipi Poleng ini, aktif pada malam hari dan senang berada di rawa-rawa atau semak-semak berair, serta di tumpukan bebatuan.
Ular ini sangat berbahaya dan menyebabkan kematian, apabila tak segera ditangani pascagigitan.
Gigitan jenis Ular Weling ini tidak sakit, namun menyebabkan rasa kantuk berat.
Racun yang dimiliki yakni hemotoksin dan neorotoksin.
Hemotoksin yang menyerang sel darah dan menyebabkan pendarahan.
Jika neorotoksin, menyerang saraf dan jantung
"Karena racunnya yang menyerang saraf dan jantung, kemungkinan jika tergigit, menyebabkan kematian lebih cepat 30-60 menit," ujarnya. (*)