Petani Sering Tak Mampu Antisipasi Risiko sehingga Hasil Panen Tak Laku Jual

Tidak jarang juga terlihat bahwa petani tidak mampu menghadapi tekanan pasar terhadap produk-produk pertanian khususnya pada saat musim panen raya.

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Wema Satya Dinata
Ketua HKTI Buleleng sekaligus Dekan Fakultas pertanian Universitas Dwijendra, DR. Gede Sedana 

Selain mampu menyerap kelebihan produk-produk pertanian, agroindustri ini dapat memberikan kesempatan kerja bagi warga masyarakat di perdesaan serta meningkatkan nilai tambah produk.

Oleh karena itu, tujuan peningkatan pendapatan petani dapat direalisasikan.

Baca: Pariwisata Bali Kalahkan Paris dan London, tapi Manfaatnya Tak Dirasakan Petani

“Anggur misalnya, perlu ada pengolahan menjadi wine atau jus atau olahan lainnya. Nilai tambahnya tergantung pada kualitas olahan dan kemasan. Dan yang terpenting adalah produk anggur tidak rusak atau terbuang karena busuk,” terangnya.

Selanjutnya mengenai rencana pemerintah untuk melegalkan arak, sambung Sedana, sebenarnya tujuan pemerintah sama, yaitu meningkatkan nilai tambah produk dan untuk peningkatan pendapatan petani arak.

Hanya saja sebaiknya proses produksinya supaya terkontrol dan terkendalikan sehingga tidak membahayakan konsumen. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved