Pulau Bali dan Jawa Tak Boleh Menyatu, PLN Lakukan Langkah ini, Prediksi Akan Ada Pemadaman Listrik

Pulau Bali dan Jawa Tak Boleh Menyatu, PLN Lakukan Langkah ini, Prediksi Akan Ada Pemadaman Listrik

NET
Ilustrasi Jawa Bali Crossing. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR– PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, mengubah design (re-design) Jawa Bali Crossing (JBC).

Bahkan kini namanya berubah menjadi Jawa Bali Connection (JBC).

Re-design yang awalnya crossing dengan kabel saluran udara di atas laut dari Jawa ke Bali, kini diubah dengan sistem dari bawah laut saat ke Bali.

Baca: ASN Dikeroyok Ayah dan Anak Hingga Tewas, Istri: Saya Kuatkan Iman Anak Saya Untuk Terima Kenyataan

PLN UID Bali masih menyelesaikan prosesnya, dan diharapkan dalam waktu dekat bisa segera disosialisasikan kepada masyarakat dan stakeholder terkait.

Hal ini penting, karena saat ini beban puncak di Bali telah menyentuh 900,1 MW.

Jika tidak ada JBC, PLN UID Bali memperkirakan akan terjadi pemadaman bergilir dalam beberapa waktu ke depan.

Baca: Breaking News: Perusahaan ini Akan Buka 2.000 Lowongan Kerja di Banyuwangi, Karyawan Akan ke Swiss

Pasalnya saat ini daya mampu pembangkit Bali tanpa BBM hanya 905 MW, dan dengan BBM 1.280 MW

General Manager (GM) PLN UID Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, kepada Tribun Bali menceritakan awal mula re-design ini.

“Kini namanya Jawa Bali Connection (JBC), jadi membangun transmisi 500 KV dari Jawa ke Bali, bukan lagi Jawa Bali Crossing,” katanya sebelum Nyepi saat ditemui di Kantor PLN, Denpasar.

Berubahnya nama dan konsep ini, disebabkan banyaknya penolakan salah satunya dari PHDI Bali.

Ia mengatakan, penolakan secara garis besar karena dua alasan yakni Pulau Bali dan Pulau Jawa tidak boleh menyatu.

Kemudian tower JBC dianggap melanggar kesucian pura Segara Rupek karena diperkirakan radiusnya kurang dari 2 Km.

“Untuk itulah kami melakukan re design,” tegasnya.

Awalnya kabel saluran udara, melintas atau crossing di atas laut dengan penopang tower dari Jawa (Watudodol) ke tower di Bali (Segara Rupek).

Kemudian re-design dari Jawa tetap dengan tower tinggi di Watudodol, menyebrang di tengah laut di selat Bali dengan tower juga sekitar 500 meter-1Km dari bibir pantai Gilimanuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved