Gempa Bumi Lombok
Gempa 5,8 SR Guncang Lombok Timur, Sofyan: Lagi Nonton YouTube Langsung Loncat
Sofyan mengatakan, saat terjadi gempa ia tengah berada di kamar sedang menonton video di aplikasi YouTube, dan seketika ia berlari ke luar rumah
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Busrah Ardans
TRIBUN-BALI.COM, MATARAM - Bencana gempa bumi kembali terjadi di Lombok, Minggu (17/3/2019) sore tadi.
Berdasarkan informasi BMKG gempa tersebut berkekuatan 5.8 SR terjadi pada pukul 14:07:25 WIB dengan 8.30 LS, 116.60 BT, serta di kedalaman 10 Km Sumbawa Region.
Sementara yang kedua, pada lokasi yang sama gempa berkekuatan 5.2 SR yang terjadi pukul 14:09:19 WIB, 8.51 LS, 116.49 BT dan kedalaman 11 Km.
Berdasarkan informasi BMKG gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca: 125 Bonsai Dipamerkan dalam Pameran Bonsai Serangkaian HUT Kota Singaraja
Baca: Sering Diabaikan, Gejala Awal Serangan Jantung Mirip dengan Masuk Angin
Tribun Bali mencoba mengonfirmasi kejadian tersebut kepada narasumber yang berada dekat dengan lokasi gempa.
Satu di antaranya yang merasakan gempa ialah Sofyan, lelaki asal Bima yang masih berkuliah di Mataram itu mengaku merasakan guncangan gempa tersebut.
Sofyan mengatakan, saat terjadi gempa ia tengah berada di kamar sedang menonton video di aplikasi YouTube, dan seketika ia berlari ke luar rumah.
"Tadi gempa sekitar jam 15.00 Wita, dua kali berturut-turut itu. Iya ada dua kali tadi, beda waktu aja sekitar 3-4 detik saja. Kalau digabung guncangannya ada 30 detik-an itu," kata Sofyan kepada tribun-bali.com.
Baca: Pertama Kali dalam Sejarah, Dua Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhan Benoa
Baca: Dari Kesehatan Mata hingga Mencegah Kanker, 6 Manfaat Konsumsi Kacang Panjang yang Jarang Diketahui
Sofyan menyebut, pada guncangan pertama terasa lumayan keras, juga susulannya.
"Lumayan keras tadi. Saat gempa kan lagi nonton YouTube, terus saya dengar bak air di kamar mandi kok bunyi, akhirnya sadar gempa, langsung loncat saya. Tau-taunya benar.
"Kami semua dalam kosan lari keluar. Masyarakat sekitar juga keluar semua. Di luar tadi sambil menunggu reda, ada 20 menitan baru masuk lagi ke kamar," sebutnya.
Berdasarkan pengamatan Sofyan, gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan di sekitar tempat tinggalnya.
Baca: Manfaatkan Sampah di Rumah, Komunitas Go Green Deen Ajak IRT Buat Kompos
Baca: Tiga Hari ke Depan Wilayah Bali Diprediksi Dilanda Hujan Ringan-Sedang, Begini Imbauan BMKG
"Tidak ada yang rusak, Bang. Cuma takutnya (gempa) susulannya nanti besar. Artinya kami trauma lah kayak kemarin-kemarin itu. Sebagai mahasiswa yang merantau merasa sudah trauma dengan gempa bumi ini," katanya serius.
Disinggung apakah sempat menerima informasi gempa?
Sofyan mengatakan, hingga dihubungi Tribun Bali sekira pukul 16.16 Wita, ia belum mendapatkan informasi apapun.
"Belum ada informasi yang sebelumnya, apalagi jarang buka aplikasi BMKG. Makanya tidak tahu. Kalau dilihat dari pusat gempanya, dengan jarak saya di Barteis Mandalika, Kota Mataram, agak jauh. Kan pusatnya di Lombok Timur," katanya lagi. (*)