Jalur Relatif Berisiko, Seleksi Angkot Siswa Gratis di Tegalalang Sangat Ketat
Proses pengadaan angkutan gratis ini akan dilakukan secara ketat oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
“Saat ini, banyak siswa yang pergi ke sekolah dengan cara antar jemput, bahkan banyak yang meski masih SMP, bawa motor sendiri. Itu karena tidak ada angkot masuk ke desanya. Tapi, dengan program ini, setiap angkot wajib masuk ke desa-desa,” ujarnya.
Terkait besaran ongkos untuk sopir angkot, Arthana mengatakan masih tetap seperti tahun sebelumnya.
Setiap sopir diberikan jarak tempuh 30 kilometer (km) per hari.
Setiap satu kilometer dibayar Rp 5.000.
“Ongkosnya masih sama seperti sebelumnya,” ujarnya.
Baca: Ibunda Ustad Abdul Somad Meninggal Dunia, Sebelumnya Mengeluh Pusing
Baca: Ini Alasan Kenapa Kendaraan Dinas Polisi Diparkir di Persimpangan Jalan
Terkait program angkutan gratis di kecamatan lainnya, seperti Sukawati, Ubud, dan Payangan.
Kata dia, masih menunggu tahun anggaran berikutnya.
Sebab kebutuhan angkutan gratis di tiga kecamatan ini tak terlalu mendesak.
“Kecamatan yang belum tersentuh ini, tak terlalu mendesak. Karena lokasi sekolah-sekolahnya berdekatan dengan perkampungan warga. Tapi, tetap akan dilayani juga. Tapi masih menuggu tahun anggaran berikutnya,” ucapnya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Gianyar, I Wayan Ari Semadi sebelumnya, mengatakan pihaknya sudah sangat siap dalam menyukseskan program ini.
“Kami, para sopir sudah sangat siap. Semua pemilik angkot sudah menyiapkan segala kebutuhan, baik itu memperbaiki kendaraan dan sebagainya,” ujarnya, Jumat bulan lalu. (*)