PT Angkasa Pura I Kerja Sama Konservasi dan Edukasi Lingkungan Hidup dengan WWF Indonesia

Dalam rangka menyambut Earth Hour 2019, PT Angkasa Pura I (Persero) menunjukkan komitmennya mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Angkasa Pura I tandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) bersama WWF Indonesia di Bali, Senin (18/3/2019). Angkasa Pura I dan WWF-Indonesia menjalin kerja sama dalam program konservasi dan edukasi, pelestarian lingkungan hidup, dan pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan. 

Seluruh penumpang pesawat udara, masyarakat, komunitas, dan stakeholders diharapkan ikut menyukseskan kegiatan Earth Hour itu dengan memadamkan lampu atau peralatan elektronik yang tidak digunakan pada tanggal 30 Maret 2019 selama satu jam mulai pukul 20.30 waktu setempat.

Komitmen Angkasa Pura I terhadap kelestarian lingkungan hidup dan proses bisnis berkelanjutan tidak hanya ditunjukkan melalui berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan di wilayah bandara seperti konservasi dan edukasi lingkungan hidup.

Lebih dari itu, Angkasa Pura I menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup pada proses bisnisnya agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan. 

Baca: Pengawal Terakhir Wayan Dipta Lemah Tak Berdaya, Pak Kumis Veteran Terakhir Gianyar yang Terlupakan

Baca: Kronologi WN Bulgaria Ditangkap Usai Bobol Mesin ATM di Denpasar, Kejar-kejaran sampai Tabrak Warga

“Kegiatan pengembangan dan pengelolaan bandara oleh Angkasa Pura I harus membawa manfaat sosial dan manfaat lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar bandara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak lingkungan hidup dalam jangka panjang, kami berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip eco airport dan prinsip perusahaan berkelanjutan pada operasional dan pengembangan bandara Angkasa Pura I,” ucap Faik Fahmi. 

Angkasa Pura I telah mengenalkan konsep bandara ramah lingkungan (eco friendly airport) melalui terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, yang diikuti pengimplementasian secara penuh standar ISO 14001 terkait lingkungan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Angkasa Pura I juga telah memasukkan strategi lingkungan hidup ke dalam program-program corporate social responsibility (CSR) seperti penanaman pohon, penanaman terumbu karang, dan lainnya.

Beberapa inisiatif pada kegiatan operasional yang berbasis lingkungan yang dilakukan Angkasa Pura I antara lain:

•  Melakukan pelaporan karbon yang dihasilkan di semua 13 bandara melalui platform ACERT (ACI's Airport Carbon and Emissions Reporting Tool) setiap 6 bulan. Platform ini memudahkan Angkasa Pura I dalam mereview pengelolaan energi.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 18 Maret 2019, Scorpio Bakal Kencan Romantis

Baca: Tersinggung Ucapan Ini, Remaja 19 Tahun Tikam Ibu Kandungnya Hingga Tewas & Lukai 5 Orang

•  Melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam setiap pembangunan di kawasan bandara, baik kawasan sisi darat (landside) maupun sisi udara (airside). 

•  Menyediakan instalasi fasilitas pengelolaan air hujan, daur ulang air limbah, pengukuran emisi kendaraan, dan pengelolaan sampah/ waste management.

• Implementasi konsep arsitektur penerangan terminal pada bandara dan terminal bandara baru.

• Instalasi LED floods lights untuk penerangan area apron, sistem sensor pada peralatan, panel surya, dan pendingin dengan bantalan magnetic sentrifugal. Semua ini digunakan sebagai solusi alternatif dalam penghematan energi.

Angkasa Pura I juga melakukan kajian habitat management untuk memastikan pembangunan dan operasional bandara tidak mengganggu biodiversity dan memitigasi bahaya (hazard) yang ditimbulkan oleh kehadiran hewan liar di kawasan bandara.

Komitmen Angkasa Pura I terhadap lingkungan hidup dan operasi bisnis yang berkelanjutan juga ditunjukkan dengan keikutsertaan Bandara Adi Soemarmo Solo pada program Airport Excellence (APEX) in Environment yang diadakan oleh Airports Council International (ACI) pada tahun 2018 lalu.

Di mana Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi bandara pertama di Asia Pasifik yang ikut serta dalam kegiatan terkait penerapan prinsip lingkungan hidup dan keberlanjutan di bandara tersebut.

Pada program ini dilakukan review terhadap aspek pengelolaan lingkungan di Bandara Adi Soemarmo Solo oleh para ahli lingkungan hidup, dan juga mempelajari best practice pengelolaan bandara berbasis lingkungan hidup dari bandara-bandara terkemuka di dunia.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved