Jokowi Puji Keindahan Arsitektur Pasar Badung, Ini Permintaan Presiden pada Pedagang

Saat memberikan sambutan dalam peresmian pasar, Jokowi mengaku kagum dengan keindahan Pasar Badung.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Presiden Joko Widodo menemui dan menyalami pedagang Pasar Badung di Jalan Sulawesi No.1, Dauh Puri Kangin, Denpasar, Jumat (22/3). Jokowi memuji keindahan arsitektur Pasar Badung 

Jokowi ingin Pasar Badung selalu bersih sehingga pasar rakyat bisa bersaing dengan pasar-pasar modern seperti mall, hipermarket, supermarket, hingga toko-toko modern.

"Saya yakin bisa. Tinggal niatnya ada atau tidak," katanya.

Dipuji Menteri

Sebelum peresmian, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita sempat berkeliling meninjau Pasar Badung di lantai 1 didampingi Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Saat ditemui awak media, Enggar memuji langkah dari Kota Denpasar yang untuk kesekian kalinya mampu menata pasar rakyat.

Dirinya mengatakan, sebelum revitalisasi dilakukan di Pasar Badung, Pemkot Denpasar telah melakukan penataan pasar di beberapa tempat.

Hal itu, kata dia, selalu mampu ditunjukkan dan menjadi contoh seperti Pasar Sindhu.

"Kami selalu pakai istilah di pasar itu kita bisa tidur rasanya, karena pengelolaan pasar yang baik," kata dia.

Baginya, revitalisasi yang dilakukan terhadap pasar rakyat selalu ada korelasi dengan peningkatan penjualan oleh pedagang pasar sendiri.

"Tinggi sekali, luar biasa," celetuknya seraya membuka kronologi bagaimana Pasar Badung bisa dibenahi oleh pemerintah pusat dan Pemkot Denpasar.

Dijelaskan oleh Enggar, Pasar Badung sempat mengalami musibah kebakaran beberapa tahun lalu.

Setelah kebakaran itu terjadi, Wali Kota Rai Mantra melaporkan kepada dirinya.

Ia pun menyampaikan hal itu kepada Presiden Jokowi untuk meminta izin melakukan pembenahan karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Anggarannya dari APBD dan APBN. Pak Wali memberikan perhatian khusus dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bersyukur kita bisa menyelesaikan pembangunan yang penting ini," jelasnya.

Bagi Enggar, membangun pasar sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit, namun kesulitannya adalah menata pasar itu sendiri.

Seperti membentuk ekosistem dari yang sebelumnya pembayaran secara offline menjadi online.

"Sekali lagi saya harus menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Wali Kota (Denpasar), kepala dinas, dirut PD pasar yang mampu melakukan itu. Nanti kemudian ditindaklanjuti dengan penjualan melalui online," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved