Smart Woman

Patricia Levyta Dalami Bisnis Produk Kerajinan, Tetap Aktif Berbagi Ilmu Lewat Workshop

Bagi Patricia Levyta, membuat kerajinan ibarat bersemadi. Proses berkarya dinilainya mampu menjernihkan pikiran

Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Diah Paramitha Ganeshwari
Patricia Levyta (kiri) saat menjadi narasumber dalam agenda Workshop Membuat Mandala di Warung Men Brayut Denpasar. Workshop itu berlangsung Kamis (21/3/2019) 

Gadis yang kini berdomisili di Malang ini pun awalnya sempat ragu melanjutkan bisnis kerajinan ini. Usia belia membuat dirinya masih sering dihinggapi rasa bosan dan belum bisa bersikap konsisten.

Ia pun sempat berhenti membuat kerajinan selama beberapa bulan. Rasa rindu berkarya pun memanggilnya untuk kembali.

“Saya berusaha lebih konsisten dan serius membuat kerajinan. Produk pun saya usahakan memiliki unsur kebaruan agar memiliki nilai unik di mata konsumen,” ujarnya semangat.

Buat Ruang Kreatif

Patricia Levyta saat menjadi narasumber dalam agenda Workshop Membuat Mandala di Warung Men Brayut Denpasar. Workshop itu berlangsung Kamis (21/3/2019)
Patricia Levyta saat menjadi narasumber dalam agenda Workshop Membuat Mandala di Warung Men Brayut Denpasar. Workshop itu berlangsung Kamis (21/3/2019) (Tribun Bali/Diah Paramitha Ganeshwari)

Pada 2013, tak banyak workshop dan ruang kreatif yang tersedia di Kota Malang. Padahal banyak anak muda yang berminat meluangkan waktu untuk kegiatan kreatif.

Patrice yang saat itu masih mahasiswi semester awal menyadari hal tersebut. Ia dan seorang teman pun berinisiatif membuat workshop.

“Kebetulan kami berdua sepakat membuat workshop kerajinan. Pada waktu itu ada empat materi yang kami siapkan. Pemateri pun berasal dari kawan-kawan yang sudah lebih dahulu menggeluti kerajinan. Dengan segala keterbatasan, kami berhasil membuat workshop itu,” tutur Patrice.

Sambutan yang baik dari anak-anak muda pun membuat Patrice dan kawannya semangat menggelar agenda berikutnya.

Selain menggelar workshop, ia pun sempat menerbitkan majalah indie yang membahas seputar kerajinan dan gaya hidup. Hal ini pula yang membuat Patrice termotivasi untuk belajar tentang crafting lebih jauh.

Patrice pun baru-baru ini menjadi narasumber dalam agenda Workshop Membuat Mandala di Warung Men Brayut Denpasar. Workshop itu berlangsung Kamis (21/3/2019) lalu.

Dengan sabar dan telaten, Patrice mengajari peserta merangkai benang menjadi sebuah mandala. Mandala terbuat dari rangkaian benang katun pada beberapa bilah tangkai. Kerajinan ini disebut juga ojos de dios oleh orang Meksiko.

“Mandala ini adalah salah-satu kerajinan yang saya suka. Sebab banyak motif yang bisa saya coba ciptakan. Membuat mandala ini juga bisa melatih kesabaran. Saya sangat senang bisa berbagi ilmu bersama anak-anak muda. Jika mereka memang tertarik membuat kerajinan, saya harap mereka bisa tekun dan konsisten,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved