Serba Serbi

Sifat Anjing Bali Menurut Hitungan Panjang Moncong Sampai Ekor, Setia Hingga Pemalas

Sementara itu, berbeda dengan penuturan Agus Darma Putra yang memiliki anjing dengan ketekan (hitungan) kiul atau pemalas.

Dok Pribadi
Anjing peliharaan Wayan Paing yang diberi nama I Awan, penurut (kiri), dan Kiba (kanan), ajing milik Agus Darma Putra yang memiliki hitungan kiul atau pemalas. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -  Seorang pemelihara anjing Bali, AA Ngurah Mahendra Putra asal Kerobokan Badung mengatakan salah satu anjingnya yang bernama Bobi memiliki perhitungan guna yang berarti setia pada majikan.

Dan benar saja, anjing tersebut selalu mengikuti majikannya ke mana-mana kecuali kerja atau ke luar rumah dengan jarak yang jauh.

Baca: Cerita Anjing Bali : I Sona Gigit Orang yang Ingin Mencuri dan Baik pada Orang dengan Niat Baik

“Kesehariannya memang biasa seperti anjing biasa namun dia lebih peka. Jika ada penghuni rumah ada yang datang dari luar dia sudah tahu dan ditunggu di depan gerbang,” kata Ngurah, Selasa (26/3/2019) kemarin.

Selain itu, anjing ini juga sering dekat dengan pemiliknya, misalnya suka bermain-main di samping pemiliknya.

Memberi makan pun gampang, diberi nasi atau roti, anjing ini mau dan tak memilih.

“Dia setia dengan pemilik, kalau mau berangkat kerja diikuti sampai pintu gerbang. Walaupun di rumah ada banyak anjing termasuk anjing ras, tapi dia akur,” paparnya.

Sementara itu, berbeda dengan penuturan Agus Darma Putra yang memiliki anjing dengan ketekan (hitungan) kiul atau pemalas.

Ia memaparkan anjing ini bertingkah sesuai mood-nya.

“Kalau ada orang lewat, kalau mood bagus dia menggonggong, kadang tidur saja. Kalau mungkin bagaimana, dia menggonggong dan mendekat pada orang yang lewat,” kata Agus.

Ia pun menuturkan sudah dua kali memiliki anjing yang perilakunya sama, kadang-kadang penurut pada pemiliknya kadang tidak.

“Sifatnya mirip seperti manusia, kadang penurut, kadang tidak, bongol-bongolan (tak mendengar perintah),” katanya.

Anjingnya diberi nama Kiba karena ia suka dengan serial Naruto.

Pemelihara anjing Bali lain, Wayan Paing dari Gulinten Karangasem menuturkan anjing peliharaannya yang diberi nama I Awan juga penurut.

“Walaupun jarang saya kasi makan, dan kebanyakan orang lain yang kasi makan, tapi ia tetap ingat dengan pemiliknya,” kata Paing.

Anjing yang ia pelihara merupakan anjing Bali khas Kintamani atau anjing Kintamani.

I Awan juga rajin menggonggong jika ada warga yang lewat di sekitar rumahnya.

Dosen Bahasa Bali Unud, yang juga pegiat lontar dan pernah bekerja di Pusat Kajian Lontar Unud, I Putu Eka Guna Yasa mengatakan, dalam Lontar Carcan Asu, ada perhitungan untuk mengetahui sifat anjing.

Secara umum perhitungannya ada empat yakni jaya, guna, ketek, kiul.

Cara perhitungannya yakni dengan mengukur panjang dari moncong anjing hingga ke titik di antara kedua matanya.

Kemudian gunakan ukuran tersebut untuk menukur panjang anjing dari moncongnya hingga ujung ekor dengan perhitungan jaya, guna, ketek, kiul secara berulang-ulang.

Jika pada hitungan terakhir tepat di jaya, maka anjing tersebut senang berburu ataupun bertengkar.

Apabila perhitungan terakhirnya adalah guna, maka anjing tersebut setia pada pemiliknya.

Jika hitungan terakhirnya adalah ketek, maka anjing ini memiliki kebiasaan buruk dan kotor seperti jika ada yang mebat  (membuat makanan) akan diganggu.

Kalau kiul, anjing tersebut memiliki sifat pemalas, suka tidur.

"Untuk orang Bali yang akan memelihara anjing, biasanya mereka memilih perhitungan guna dan jaya. Biasanya yang perhitungannya jaya dan guna digunakan sebagai penjaga rumah atau sebagai anjing berburu oleh para raja Bali kuna. Tapi saya tidak pernah menghitung anjing saya sifatnya yang mana," imbuhnya.

Guna percaya bahwa warna anjing yang dipeliharanya juga akan menjadi penentu rejeki pada pemiliknya.

"Warna anjing ini bisa jadi magnet untuk menarik rejeki. Warna emas yang ada pada anjing peliharaan saya diyakini menarik rejeki bagi para pemiliknya," katanya.

Dalam Lontar Carcan Asu anjing juga diklasifikasikan ke dalam jenis warnanya.

Guna memberikan beberapa pilihan warna anjing Bali yang cocok untuk dipelihara.

Apabila anjing memiliki warna putih pada tubuh bagian belakang atau punggungnya berbulu putih artinya banyak emas yang akan didatangkan kepada pemiliki.

Jika anjing berbulu putih pada kepala, maka anjing ini juga mendatangkan banyak emas.

Jika anjing tersebut berwarna hitam dengan telinga putih dan moncongnya lebar dan matanya besa akan memperbanyak emas dan perak.

Jika moncong anjing tersebut bagaikan moncong kuda maka rumah majikannya akan selalu ramai.

Begitupun untuk anjing yang memiliki warna keemasan akan mendatangkan emas bagi pemiliknya.

Sementara seorang pemelihara anjing Bali, Luh Yesi Candrika memiliki anjing Bali dimana moncongnya seperti kuda.

"Saya pernah baca Lontar Carcan Asu, dan kebetulan anjing yang saya miliki memiliki moncong seperti kuda. Dalam lontar dikatakan rumah akan ramai, dan itu memang benar," kata Candrika dari Ulakan, Karangasem ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved