Cerita Anjing Bali : I Sona Gigit Orang yang Ingin Mencuri dan Baik pada Orang dengan Niat Baik
Cara perhitungannya yakni dengan mengukur panjang dari moncong anjing hingga ke titik di antara kedua matanya.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seekor anjing Bali, peliharaan I Putu Eka Guna Yasa dari Selat Tengah Bangli bernama I Sona.
Anjing ini memiliki warna bulu kuning keemasan, sementara di bagian kepala berwarna putih, dan di bagian dahi ada warna abu tipis seperti tanda avatar.
Sang pemilik menuturkan anjing Bali ini merupakan ras anjing Kintamani yang diperoleh di daerah Catur Kintamani.
"Saya suka bentuknya karena ada tanda seperti tanda avatar di dahinya. Anjing ini saya beri nama I Sona, karena sona artinya anjing yang berasal dari bahasa Jawa Kuna dan Bali Kuna yakni Suana dimana u dan a luluh jadi o sehingga menjadi Sona," kata Guna saat diwawancarai belum lama ini.
Anjing miliknya tergolong anjing yang memiliki intuisi yang sangat tinggi.
Ketika kecil anjing ini tak pernah dibentak dengan kata 'sek' (sebutan untuk memperingatkan anjing yang nakal), dan suka tidur di kasur.
"Lupa saya mengajarkan kata sek karena saking sayangnya, bahkan saat kecil tidur di kamar ibu dan bapak dan sekarang sering ke kamar ibu bapak mau ikut tidur," katanya menuturkan sambil tertawa.
Walaupun begitu, namun anjing ini ulet dan bertanggungjawab menjaga rumah dan pekarangan pemiliknya.
Guna pernah membuktikan, saat itu rumahnya sedang sepi.
Tiba-tiba ia mendengar anjingnya menggigit orang.
"Dengar hal itu saya berkata, nanti mati kamu Sona. Tapi adik saya bilang kalau ada orang dengan tujuan yang baik datang ke rumah dia biasa saja, tapi pas rumah sepi ada yang datang dia menggigit. Saya menduga yang digigit itu ingin mencuri," katanya.
Ia menambahkan, "jadi menurut saya anjing ini memiliki peran ngraksa pekarangan dan ngraksa jiwa atau menjaga pekarangan dan menjaga pemilik rumah. Ia punya sensitivitas tinggi baik sekala niskala. Secara sekala lingkungan dijaga dan niskala juga menjaga dari hal-hal negatif."
Ia menambahkan, dalam Lontar Carcan Asu, ada perhitungan untuk mengetahui sifat anjing.
Secara umum perhitungannya ada empat yakni jaya, guna, ketek, kiul.
Cara perhitungannya yakni dengan mengukur panjang dari moncong anjing hingga ke titik di antara kedua matanya.