Dua Minggu Jelang Pencoblosan, Gede Ariadi Pilih Mundur sebagai Caleg DPRD Buleleng
Kejutan politik terjadi dua minggu jelang coblosan Pileg 2019. Caleg DPRD Buleleng Dapil Kota, Gede Ariadi tiba-tiba mundur
Penulis: Ragil Armando | Editor: Widyartha Suryawan
Lidartawan menjelaskan, pihaknya akan tetap menghitung suara Gede Ariadi dalam penghitungan suara nanti.
Hanya saja, jika suara Gede Ariadi lolos dalam Bilangan Pembagi Pemilih (BPP), KPU akan menyerahkan kepada induk partai untuk penggantinya.
"Kita tetap hitung ya, tapi kalau misalkan yang bersangkutan lolos ya kami serahkan ke induk partai mau digimanakan ini. Sekarang kan para Caleg itu partai yang mengusulkan ke KPU," paparnya.
Berdalih Sibuk Selesaikan S3
Gede Ariadi saat dikonfirmasi terpisah membenarkan dirinya mundur dari pencalegan dan pengurus DPD II Golkar Buleleng.
“Saya mengundurkan diri baik sebagai pengurus partai maupun sebagai Caleg. Saya masih sibuk dengan studi. Terkait dengan pengunduran diri sebagai Caleg ke KPU Buleleng, mekanismenya ada di partai nantinya,” ujarnya, Minggu (31/3/2019).
Gede Ariadi mengaku, dirinya memutuskan mundur karena sedang berkonsentrasi melakukan penelitian disertasi S3 di Pascasarjana Manajemen Universitas Brawijaya Malang yang sudah dijalani sejak medio 2018.
“Studi ini memerlukan kehadiran saya dalam kegiatan akademis baik dalam kegiatan perkuliahan, seminar dan penelitian yang benar-benar memang membutuhkan perhatian penuh dari saya,” paparnya.
Ia menampik tudingan bahwa dirinya mundur akibat kalah sebelum bertarung.
“Ini murni untuk studi. Tidak ada maksud lainnya, karena opsi ditawarkan mundur atau terus,” tegasnya.
Ariadi juga berpesan kepada para pendukungnya agar tidak kecewa dan tetap ikut memenangkan Golkar di Pemilu 2019.
"Saya minta jangan kecewa, mari sama-sama ikut menangkan Golkar," pungkasnya. (*)