Hari Ini Dalam Sejarah: Deretan Fakta Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 904 Enam Tahun Lalu di Bali
Sejarah hari ini mengingatkan kita pada kecelakaan pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai enam tahun silam, tepatnya 13 April 2013
Namun, semua penumpang selamat.

KNKT tidak menjelaskan lebih rinci penyebab jatuhnya pesawat tersebut dalam laporan sementara itu.
Atas temuan tersebut, KNKT mengeluarkan tiga rekomendasi yang menitikberatkan pada langkah segera untuk meningkatkan perhatian terhadap aspek keselamatan penerbangan.
Pertama, Lion Air diminta memastikan telah memberikan pelatihan memadai bagi pilot-pilotnya.
Kedua, memastikan pilot menjalankan prosedur yang sesuai regulasi saat mengambil alih kendali pada waktu dan ketinggian kritis.
Ketiga, memastikan pilot tahu bagaimana merespons saat penglihatan terbatas dan pesawat sedang di posisi altitude atau ketinggian rendah.
Ganti Rugi
Dilansir Tribunnews.com, ganti rugi yang diberikan Lion Air pada korban pesawat jatuh di Bali pada 13 April 2013 adalah Rp 55 juta.
Adapun perincian uang santunan sebesar Rp 50 juta dan uang ganti rugi bagasi yang dibulatkan menjadi Rp 5 juta karena sesuai peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, maksimal penggantian uang bagasi sebesar Rp 4,6 juta.
Akan tetapi salah satu penumpang, Risa Suseanty, pembalap sepeda downhill saat itu menolak ganti rugi tersebut dengan alasan ia masih ingin meminta penjelasan dari pihak maskapai.
Baca: Kentut di Depan Pasangan Bisa Merekatkan Hubungan dan Bikin Kisah Kalian Lebih Bahagia, lho
Baca: Lahir Sabtu Pon Ugu, Panjang Umur, Hemat dan Banyak Rejeki
"Kedatangan saya untuk memenuhi undangan dari Lion Air. Tapi, justru saya mau tanya, tujuan dari pemberian uang ini apa?" kata Risa di lobi Arion Swiss Bellhotel, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (23/4/2013), lokasi penyerahan uang ganti rugi Lion Air.
Risa tampak tersinggung dengan maksud dan tujuan dari pihak Lion Air dalam hal pemberian santunan tunai tersebut.
Menurutnya, kerugian yang diderita bukan hanya dari segi materiil, melainkan juga dari segi psikologis dan mental.
"Kerugian saya bukan dari sekadar materiil, tapi mental dan psikis saya juga. Kalau memang ada penggantian untuk bagasi yang hilang, banyak barang-barang saya yang memiliki sentimental value yang hilang dan rusak. Saya bukan jualan barang-barang bekas," ujarnya.
Risa menambahkan, bukan penggantian berupa materi yang dibutuhkan olehnya, melainkan tanggung jawab dan kejelasan secara profesional dari Lion Air.