Populasi Membeludak di Peternak Gianyar, Harga Daging Babi di Pasaran Merosot

Murahnya harga daging babi juga terjadi lantaran saat ini tidak adanya rerahinan, yang memerlukan daging babi.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Tribunnews
Ilustrasi babi. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Budaya ‘Suryak Siu’ ternyata bisa mengakibatkan harga daging babi sejak dua bulan ini anjlok.

Sebab, saat harga daging babi mahal, masyarakat berbondong-bondong memelihara babi. Akibatnya, saat ini jumlah babi di peternak atau masyarakat relatif banyak.

Murahnya harga daging babi juga terjadi lantaran saat ini tidak adanya rerahinan, yang memerlukan daging babi.

Pengusaha potong babi di Payangan, I Nyoman Rawi, Jumat (12/4/2019) mengatakan, saat ini harga daging babi relatif murah, yakni hanya Rp 27 ribu per kilogram (Kg), dari sebelumnya Rp 37 ribu per Kg.

Menurut dia, hal tersebut karena melimpahnya stok babi di peternak atau masyarakat. Anjloknya harga daging babi ini terjadi secara berangsur-angsur sejak dua bulan lalu.

Lantaran banyaknya volume babi, Rawi sendiri kerap menolak permintaan peternak babi, yang ingin menjual ternaknya. Sebab pihaknya kewalahan dalam memotong daging babi.

“Banyak peternak yang datang menawarkan babinya. Tapi, karena kapasitas dan tenaga kami terbatas, terpaksa disuruh jual ke tempat lain,” ujarnya.

Merosotnya harga daging babi, juga mempengaruhi harga bibit babi.

Ketika harga daging babi Rp 37 ribu per kilogram, harga bibit mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per Kg. Namun saat ini, menurun menjadi Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu per Kg.

Merosotnya harga bibit babi ini, juga disebabkan banyaknya peternak yang mengobral bibit babinya. Bahkan ada yang dijual murah lengkap dengan induknya.

Kondisi ini lantaran para peternak kewalahan dalam memberikan pakan, yang harganya tidak mengalami penurunan.

Peternak babi, I Wayan Parta mengakui hal tersebut. Menurut dia, saat ini para peternak kebingungan. Sebab di tengah harga babi yang merosot, harga pakan justru melambung.

“Ibaratnya, sudah jatuh ketimpa tangga. Harga babi turun, diperparah harga pakan yang terus meningkat. Jadi saat ini peternak kebingungan,” ujarnya.

Pasarkan ke Luar Daerah
KEPALA Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian Gianyar, Ngakan Putu Readi tidak menampik kondisi tersebut.

Kata dia, populasi babi di Kabupaten Gianyar saat ini mencapai 138.764 ekor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved