Kisah Keramatnya Arca Lembu di Taman Bali, Tak Bergeser Meski Diangkat Puluhan Warga
Kerajaan Taman Bali runtuh tahun 1829 silam. Hingga kini sejumlah peninggalan kerajaan yang berlokasi di sisi selatan Bangli itu masih tetap utuh.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ady Sucipto
“Masyarakat percaya kalau ada hewan ternaknya yang sakit apakah itu sapinya, babinya, mereka (masyarakat) membawa air suci dari rumah, untuk selanjutnya dimohonkan ke sini,” ujarnya.
Dewa Manacika mengatakan, selain arca lembu, peninggalan Kerajaan Taman Bali lainnya yang merupakan sisa peperangan dengan kerajaan Bangli silam, antara lain berupa tempat pemandian raja yang disebut Taman Narmada Bali Raja, Bale Mas (tempat penyimpanan harta kerjaan), sejumlah patung berukuran besar, hingga satu tempat yang disebut pajenengan di Pura Puser Jagat yang konon merupakan tempat penyimpanan persenjataan.
“Ada sebuah lubang yang diatasnya terdapat batu besar. Mungkin itu sebagai penanda, sebab diyakini di lubang itu tersimpan berbagai persenjataan termasuk dengan mule (perhiasan)."
"Leluhur kami juga menceritakan bahwa batu besar itu juga digunakan sang raja sebagai sandaran saat hendak naik kuda melihat rakyatnya,” tutur Dewa Manacika.
Ia menambahkan, dengan berbagai situs peninggalan kerajaan yang masih tersisa, ada keinginan besar darinya sejak dulu, untuk mengembangkan pariwisata di Desa Taman Bali menjadi desa wisata sejarah sejak tahun 1987, serta pembuatan museum Kerajaan Taman Bali.
“Harapan tersebut masih ada, dengan objek utama yakni Taman Narmada Bali Raja. Begitupun dengan pembuatan museum, harapan kami bisa menampilkan duplikat peninggalan-peninggalan Kerajaan Taman Bali.
"Namun mengenai kapan realisasinya tergantung bagaimana kesepakatan masyarakat,” tandasnya. (*)