Mengenal Scala Santa di Kota Roma, Tangga Suci dan Tetes-tetes Darah Yesus
Di tengah kota Roma terdapat sebuah peninggalan penting dari Kekristenan masa awal. Bukan makam Santo Petrus, tetapi Tangga Suci
Penulis: DionDBPutra | Editor: DionDBPutra
Selama masa Puasa, ziarah berlutut sambil berjalan melintasi 28 anak Tangga Suci adalah sebuah kegiatan favorit para peziarah Kristiani manca negara.
Di beberapa titik di atas pualam-pualam itu ditemukan pula beberapa salib kecil yang dipahat untuk menandai tempat jatuhnya tetes-tetes darah Yesus.
Baca: TRIBUN WIKI - Selamat Hari Kartini! Ini 53 Kutipan RA Kartini, Kirim untuk Ibu & Orang Tersayang
Baca: RSD Mangusada Kekurangan 5 Tenaga Medis, Dokter Spesialis Masih Ambil dari RS Sanglah
Semua orang ingin merasakan sentuhan dirinya secara langsung dengan pualam-pualam tempat Yesus berjalan ketika sedang menderita.
Semua ingin merasakan penderitaaNya dan menyatukan penderitaan-penderitaan mereka setiap hari dengan penderitaan Sang Penebus.
Semua ingin juga menyentuh tetes-tetas darahNya dan boleh merasa terbasuh oleh darahNya yang kudus.
Berjalan bersama Yesus sepanjang jalan sengsaraNya, kapan saja, adalah sebuah ziarah rohani yang menyentuh kedalaman bathin.
Bisa juga dirasakan dan dipandang secara pribadi sebagai upaya pertobatan diri, berbagi penderitaan dengan Yesus, penyilihan dosa, dan rekonsiliasi dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan diri sendiri. Kerap dari sini orang memulai sebuah hidup baru yang lebih berkenan kepada Tuhan.
(Sumber:Facebook P. Markus Solo, SVD. Markus Solo adalah misionaris asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Kini tinggal di Roma)