Doa-doa Saat Hari Saraswati, Muliakan Pengetahuan dengan Melakukan Yoga

Hari raya ini diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) tepatnya pada Saniscara atau Sabtu Umanis Wuku Watugunung.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Persembahyangan Saraswati di SDN 1 Sumerta, jala Nusa indah, Denpasar, Sabtu (19/8/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sabtu (11/5/2019) merupakan peringatan turunnya ilmu pengetahuan atau yang biasa disebut Hari Raya Saraswati.

Hari raya ini diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) tepatnya pada Saniscara atau Sabtu Umanis Wuku Watugunung.

Selain dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, Hari Raya Saraswati juga merupakan penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati.

Terkait pelaksanaan Hari Raya Saraswati termuat dalam Lontar Sundarigama.

Menurut staf Dosen Bahasa Bali Unud, Putu Eka Guna Yasa, Lontar Sundarigama ini merupakan pedoman pelaksanaan upacara di Bali baik berdasarkan sasih maupun wuku.

Dibacakan Guna Yasa, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Watugunung, Saniscara, Umanis, puja walin Betara Saraswati widi- widanania, nistania, suci peras daksina, penek ajuman sesayut saraswati, banten saraswati, segara gunung, perangkat putih kuning, tansah wangi-wangi, daksina, pengadegan abesik, kembang payas sekar cana, canang yasa, sadulurania sehananing pustaka, makelingganing aksara pina hayu, puja walinin, saha aturaken puspa wangi, astawakne tirta pakuluh ring Sang Hyang Surya samana tan wenang angereka, aksara, amaca, anulis, tuwi makidung muang kekawin, tuwi arerasan saluwiring tatuwa aksara suksema, kewalia amuja-muja walinin betara Saraswati juga wenang, apan sang pinuja sira amdalaning sarwa dewa, kewala meneng juga sira ayoga.

Artinya: 

Pada Saniscara Umanis, merupakan hari pemujaan untuk Dewi Saraswati. Dalam pemujaan ini, upakaranya yaitu suci, peras, daksina palinggih, kembang payas, kembang cana dan kembang biasa, sesayut saraswati, prangkatan atau rantasan putih kuning, serta buah-buahan beserta runtutannya, Sang Hyang pustaka atau ontar-lontar keagamaan, tempat menuliskan aksara ditata dengan sebaik-baiknya, dipuja, dan diupacarai dengan puspa wangi.

Hal inilah yang disebut memuja Sang Hyang Bayu yaitu gerak, kata-kata dan pikiran.

Dalam melakukan pemujaan dengan banten tidak wajar menulis surat, tak wajar membaca buku-buku weda, dan kidung kekawin, dan yang wajar yaitu melakukan yoga.

Sehingga saat perayaan Saraswati ini hendaknya melakukan yoga samadhi, dengan memusatkan bayu, sabda, idep.

Juga memaknai hakikat atau intisari dari pengetahuan itu sendiri.

Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok Dewi yang cantik.

Beliau merupakan sakti dari Dewa Brahma yang juga merupakan Dewi Ilmu Pengetahuan.

Dalam laman website phdi.or.id disebutkan bahwa kata Saraswati terdiri atas dua kata yaitu saras dan wati.

Saras berasal dari bahasa Sansekerta dengan urat kata  sr yang berarti mata air atau sesuatu yang yang terus menerus mengalir, sedangkan wati berarti yang memiliki.

Sehingga saraswati berarti sesuatu yang memiliki sifat mengalir secara terus menerus atau air kehidpan yaitu ilmu pengetahuan.

Dewi Saraswati disimbolkan sebagai Dewi yang cantik yang bermakna sebagai simbol keindahan maupun kemuliaan sehingga sesorang akan tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan itu sendiri.

Dewi Saraswati bertangan empat yang melambangkan Catur Weda yaitu Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda.

Beliau memegang keropak yang merupakan simbol pengetahuan, genitri melambangkan pengetahuan yang tak pernah habis, wina atau alat musik petik simbol budaya yang tinggi.

Teratai melambangkan kesucian dari Ida Sang Hyang Widhi, Angsa simbol kebijaksanaan, dan merak merupakan simbol kewibawaan.

Sedangkan mantra atau doa pemujaan yang ditujukan kehadapan Dewi Saraswati yaitu sebagai berikut.

Dalam buku Dainika Upasana Doa Umat Hindu Sehari-hari karangan I Made Titib halaman 68 disebutkan sebagai berikut : 

Om Sarasvati namastubhyam

Warade kāma rupini

Siddharāmbha karisyāmi

Siddhir bhavantu me sadā

 

Artinya :

Om Hyang Saraswati dalam wujud-Mu sebagai pemberi berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan selalu sukses atas karunia-Mu.

 Selain itu ada juga beberapa mantra pujaan lainnya yang dilantunkan per sloka atau beberapa sloka.

Om Pranamya sarwa dewanca

Paramãtma nama wanca

Rupa sidhi karoksabet

Saraswati nama myaham

Om padma patram wimalaksmi

Padma kçara nandini

Nityam padma laya dewi

Tubhyam namah Saraswati

Om Brahma putri maha dewi

Brahmanye Brahma nandini

Saraswati sajňna yani

Praya naya Saraswati

Om kawyam wyakaranam tarkham

Weda çastram puranakam

Kalpa sidhini tantrani

Twam prasadat karoksabet

Om sulabha twam swara mantra

Irabheyam phalakam param

Sarwa kleça winaçanam

Santhi twam sanggatot manam

Om atheni rasa hasranam

Sarwa roga winaçanam

Twam mama sarwa sidhyantu

Sarwa karya prasidhyaye

Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha

Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha

Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha

Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha

Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha

Artinya : 

Om Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi

Karena engkau adalah Brahman yang dimuliakan

Merupakan wujud yang kuasa

Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati

Om Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai

Berambut indah bagai sari bunga teratai

Selalu ada di sekitar padma

Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan

Om Sakti Sang Hyang Brahma, Engkau dewi yang maha agung

Selalu ada bersama Brahma

Diberi gelar Saraswati yang indah

Mengatur semua mahluk

Om Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa

Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra

Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman

Engkaulah penciptanya

Om Sang Hyang Saraswati, atas anugrah-Mu semoga doa kami menjadi bertuah,

Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia

Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah

Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu

Om Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan

Om Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepada-Mu, dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved