6 Fakta Tewasnya Bayi 3 Bulan di TPA Jalan Drupadi Versi Ayah Korban, Terekam CCTV 5 Menit Bergerak
Sejumlah fakta kejadian terungkan atas meninggalnya balita berusia tiga bulan di tempat penitipan anak di kawasan Drupadi, Denpasa, Kamis (9/5/2019).
Penulis: Rino Gale | Editor: Rizki Laelani
6 Fakta Tewasnya Bayi 3 Bulan di TPA Jalan Drupadi Versi Ayah Korban, Terekam CCTV 5 Menit Bergerak
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah fakta kejadian terungkap atas meninggalnya balita berusia tiga bulan di tempat penitipan anak di kawasan Drupadi, Denpasar, Kamis (9/5/2019).
Bayi tiga bulan bernama Elora ini, dinyatakan meninggal diduga sebelum mendapat perawatan medis dari rumah sakit.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dirangkum Tribun-Bali.com terkait meninggalnya bayi tiga tahun bernama Elora.
1. Terekam CCTV
Dari hasil rekaman CCTV di dalam ruangan tempat penitipan anak (TPA) tersebut, Elora sempat ditinggal selama 30 menit oleh perawatnya.
Saat itu, kondisi Elora dalam dibedong dan tengkurap hingga akhirnya kehabisan oksigen.
Hal ini diungkapkan sang ayah, Andika Anggara saat ditekmui Tribun Bali di Instalansi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar.
"Setelah kami cek data CCTV, saya lihat anak saya umur 3 bulan setelah mandi itu, kemudian dibedong. Dan pada saat posisi pertama itu miring, masih terganjal bantal. Nah, setelah itu perawat ini meninggalkan anak saya dalam kondisi seperti itu untuk mengambil anak lain karena dijemput orangtuanya, selama 30 menit," ujarnya saat ditemui Tribun Bali di halaman ruang jenazah RSUP Sanglah, Sabtu (11/5/2019).
2. Langganan Tempat Menitipkan Anak
Ayah korban Andika Anggara mengaku bukan pertama kali menitipkan bayinya itu di tempat penitipan anak tersebut.
Anak pertamanya, Kevin (2,5) sudah lebih awal dititipkan di tempat tersebut.
"Memang anak pertama saya bernama Kevin (2,5 tahun) ini, saya titipkan sudah selama satu bulan lebih seminggu. Sedangkan anak saya kedua si Elora, baru menitipkannya dua minggu."
3. Terpantau Lima Menit Pertama
Andika tak mampu menahan airmata dan menangis saat menceritakan kondisi anaknya saat kejadian, dari hasil rekaman CCTV TPA.
"Menit-menit pertama, lanjut lima menit, anak saya masih gerak-gerak, mungkin dia ingin membalikkan badannya ya. Cuman lama kelamaan dia diam dan meninggal. Disitu sudah kelihatan kehabisan oksigen. Itu yang saya kecewa," ujarnya.
Meski dengan bukti CCTV tersebut, diakui Andika bahwa pihak tempat penitipan anak masih menyangkal dan tidak mengakui kesalahannya.