Kisah Hidup Sejoli Tuna Netra di Negara Kembali Bertemu Setelah 15 Tahun Terpisah
Jodoh memang misteri alam, entah bagaimana takdir kemudian mempertemukan mereka kembali.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Senyum Susiyati (42) mengembang saat suaminya, Mas Nan (47) memetik senar gitar.
Pasangan suami istri ini adalah penyandang disabilitas.
Meski tak dapat melihat seperti orang pada umunya, namun kunci hidup bersyukur tetap mereka pegang teguh.
Mereka punya cerita hidup yang cukup mengispirasi.
Pasutri ini tinggal di Lingkungan Pertukangan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana.
Kondisi rumah mereka memperihatinkan, atapnya bocor, tembonya pun keropos.
Untuk hidup, sehari-hari Mas Nan menjadi tukang pijat khusus pria.
Demikian juga Susiyati menjadi tukang pijat khusus perempuan.
Penghasilan sebagai tukang pijat tidaklah banyak. Mereka meminta bayaran seikhlasnya.
"Ya syukur kami masih bisa hidup cukup," ucap Mas Nan ditemui Tribun Bali di rumahnya, Jumat (10/5).
Selain memijat, kadang mereka juga mendapat pekerjaan menyanyi.
Mas Nan bisa memainkan gitar dan organ. Sedangkan, istrinya punya kemampuan olah vokal.
"Istri saya kadang dapat undangan nyanyi namun itu juga sewaktu-waktu. Kadang kami duet jika pakai organ. Kadang saya ikut grup musik jika ada job. Itu juga kadang-kadang," jelasnya.
Mereka menikah 2017 lalu. Sejoli ini dulunya sempat menjalin hubungan asmara.
Namun mereka berpisah karena masing-masing mengambil sekolah yang berbeda.