Aksi Pemukulan Anggota DPRD Bali, Saksi Mata Ungkap Dewa Rai Sempat Lakukan Hal Tak Biasa

Aksi Pemukulan Anggota DPRD Bali, Saksi Mata Ungkap Dewa Rai Sempat Lakukan Hal Tak Biasa

Penulis: Ragil Armando | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN BALI
Aksi Pemukulan Anggota DPRD Bali, Saksi Mata Ungkap Dewa Rai Sempat Lakukan Hal Tak Biasa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sidang Paripuna DPRD Bali, Denpasar, Selasa (15/5/2019) tiba-tiba berlangsung ricuh.

Pasalnya, terjadi pemukulan terhadap Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Kadek Diana.

Menariknya, pemukulan tersebut justru dilakukan oleh sesama anggota Fraksi PDIP Bali, Dewa Nyoman Rai.

Baca: Setelah Polisi Lihat Rekaman CCTV Kepsek dan Ni Komang Putri, Dua Guru SMA Saraswati Diperiksa

Pemukulan itu dilakukan sesaat sebelum dimulainya sidang yang akan membahas pendapat Gubernur mengenai Raperda tentang Sistem Pertanian Organik dan Raperda tentang Perubahan Ketiga Atas Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Dari sumber yang diterima Tribun Bali, pemukulan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Bali itu saat para anggota dewan sedang mengisi absen rapat paripurna di  Lobi Ruang Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali, Selasa (14/5/2019) sekitar Pukul 09.30 Wita.

Sumber ini menjelaskan bahwa ini bermula ketika Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali I Kadek Diana bersama sejumlah anggota dewan yang sedang berbincang ringan di Pintu Utama Ruang Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali.

Baca: BERITA DUKA: Seorang Siswi Tewas Saat Rayakan Kelulusan Bareng Pacar, Selamat Jalan Irene Soenarno

"Itu sebelum dilakukan sidang, pas lagi absen, Pak Dewa Rai waktu itu menyapa saya, tapi tumben dia ngajak salaman saya pakai tangan kiri, tangan kanannya ditaruh disaku.

"Lalu saya isi absen, dia langsung loncat begitu lihat Pak Kadek Diana, langsung terjadi kejadian itu," ujar sumber yang mewanti-wanti tidak mau diungkap namanya.

Sejumlah anggota dewan lainnya pun terlihat asyik berdiskusi di lobi, hingga di luar Ruang Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali.

Baca: Janda Usia 20 Tahun Bakar Diri Setelah Dijual Sang Ayah Rp 2 Juta, Dirudapaksa Beramai-ramai

Begitu juga dengan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dari lingkungan Pemprov Bali.

Semuanya tampak berdialog santai, sambil menunggu dimulainya Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali.

Di tengah - tengah situasi tersebut, anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai, yang baru saja datang di lokasi, langsung menghampiri Kadek Diana.

Baca: Fakta-fakta TPA Princess House Children Denpasar Terungkap Setelah Kematian Bayi Elora

Sejurus berselang, Dewa Rai yang juga Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Bali langsung memukul Kadek Diana, pada bagian wajah.

Tampak pelipis bagian kiri Kadek Diana terluka parah dan mengeluarkan darah segar.

Sontak, para anggota dewan langsung mencoba melerai keduanya dengan memegang Dewa Rai dan Kadek Diana.

Lalu, Kadek Diana langsung dibawa oleh Ketua Komisi III, Nengah Tamba ke Rumah Sakit Bali Mandara.

Sedangkan, Dewa Rai langsung meninggalkan arena sidang yang belum dimulai tersebut.

"Langsung dipisah teman-teman, Kadek Diana ke rumah sakit diantar Tamba dan Parta setahu saya. Kalau Dewa Rai saya nggak lihat," ucapnya.

Meski sempat ada peristiwa memalukan tersebut, namun Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali yang dimulai Pukul 10.00 Wita, atau setengah jam setelah kejadian, tetap dilaksanakan.

Rapat dipimpin langsung Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, dan dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Saat dikonfirmasi, Ketua Komisi III DPRD Bali, Nengah Tamba membenarkannya.

Tamba yang mengantarkan Kadek Diana ke rumah sakit tersebut mengaku tindakan itu dilakukan sebagai bagian spontanitas dan rasa tanggung jawab terhadap anggotanya di Komisi III.

Dikatakan bila Diana mengalami luka terbuka di pelipis kanan.

“Peristiwanya bagaimana saya tidak tahu. Tetapi begitu saya melihat, rasa tanggung jawab sebagai ketua komisi ya saya langsung ambil saudara saya itu, saya bawa ke RS. Di jalan juga dia tidak cerita apa-apa," kata Anggota Fraksi Demokrat ini.

Sedangkan, Ketua Fraksi PDIP, Kadek Diana yang juga korban pemukulan tersebut mengaku kaget dengan insiden pemukulan yang menimpa dirinya.

Ia mengaku kaget tiba-tiba dirinya dipukul oleh rekan separtainya.

“Saat itu saya bersama sekitar 10 orang anggota dewan lainnya tengah duduk-duduk di luar ruangan sambil menunggu waktu sidang. Ketika sedang ngobrol tiba-tiba saya dipukul. Saya juga gak tau dia datang darimana,” kata Kadek Diana, Selasa (14/5/2019).

Ia mengaku dirinya usai dipukul di depan para anggota dewan tersebut langsung menuju Rumah Sakit Bali Mandara untuk melakukan visum, dan selanjutnya melapor ke Polda Bali.

Diana mengatakan, selama ini ia merasa tidak mempunyai persoalan dengan terlapor.

Bahkan seingatnya sekitar sebulan lalu atau sebelum pencoblosan pemilu ia sempat jalan bareng dengan terlapor.

Seperti diketahui, di Pileg 2019 ini Dewa Rai gagal mempertahankan kembali kursi DPRD Bali.

Politikus berkepala plontos itu hanya meraih 11.512 suara kalah jauh dari posisi keenam Gede Kusuma Putra yang mendapat 14.770 suara.

Di Dapil Buleleng sendiri PDIP meraih 6 kursi untuk DPRD Bali dari 12 kursi di dapil itu.

Dewa Rai sendiri sebelumnya sudah tiga kali lolos ke DPRD Bali dari periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Sedangkan, Kadek Diana sendiri lolos kembali ke kursi DPRD Bali dari Dapil Gianyar dengan suara 91.243 suara.

Ia bahkan digadang-gadang akan menjadi salah satu calon Ketua DPRD Bali periode 2019-2024.

“Saya tanya ke dia kira-kira bagaimana peluang Pileg, yakin lolos apa tidak. Dia jawab, rage sing sanget sing (saya tidak terlalu). Tapi saya katakan agar serius dan maksimal berjuang untuk bisa lolos,” kata Kadek.

Ditambahkan, di Fraksi PDI Perjuangan mempunyai group WhatsApp, di mana selain anggota, di sana juga ada Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama serta Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster.

Ia menegaskan selama ini sudah membicarakan seluruh persoalan dengan 24 orang anggota termasuk terlapor.

“Saya selaku ketua sudah melakukan fungsi pembinaan, kalaupun kinerja tidak bagus, seharusnya saya sudah diperingatkan oleh Ketua DPD. Namun jika persoalannya karena berbeda pendapat, apa itu menjadi alasan dan pembenaran untuk memukul orang,” kata Kadek Diana.

Di sisi lain, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengaku dirinya akan memberikan teguran untuk Dewa Rai.

"Akan berikan teguran keras," kata Koster di sela acara di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Selasa (14/5/2019). 

Koster tak memerinci jenis teguran apa yang akan dia berikan untuk kedua kader PDIP tersebut.

Dia pun belum mendapat laporan soal peristiwa pemukulan tersebut.

"Tegurannya? Ya ditegur sekeras-kerasnya, masa jadi anggota DPRD berantem," cetusnya. 

Ia juga mengaku kaget dengan insiden pemukulan tersebut.

"Belum, belum (dapat laporan). Belum tahu, tiba-tiba," ujar Koster. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved