Ramadan 2019

Kisah Eltaf Husein Jalani Ibadah Puasa di Balik Jeruji Besi, Rajin Ibadah & Sering Jadi Imam Salat

"Ada 33 orang tahanan yang menjalankan ibadah puasa di sini, semua terlihat sangat khidmat menjalankan ibadah puasa,"

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Suasana Tahanan Polresta Denpasar tampak dipenuhi keluarga yang membesuk beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bulan Ramadan menjadi momen yang ditunggu-tunggu seluruh umat muslim di dunia.

Berbagai kegiatan selama bulan Ramadan seperti sahur, puasa, buka puasa, bagi-bagi takjil, bakti sosial, hingga mengaji di masjid menjadi rutinitas umat muslim selam bulan suci.

Bagi yang berada di perantauan, akhir bulan Ramadan yaitu Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen yang ditunggu untuk bisa berkumpul bersama keluarga.

Namun, bagaimana dengan para tahanan yang berada dibalik jeruji besi?

Tentu mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga merayakan momen spesial ini.

Begitulah yang dirasakan tahanan Polresta Denpasar.

Dikatakan Kasat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polresta Denpasar, Iptu Ketut Suantara, saat ini ada 33 tahanan muslim yang menjalankan ibadah puasa.

"Ada 33 orang tahanan yang menjalankan ibadah puasa di sini, semua terlihat sangat khidmat menjalankan ibadah puasa," ujarnya.

Baca: Rekrutmen CPNS 2019 Dibuka Oktober Mendatang, Bali Bakal Usul Formasi Guru Bahasa Bali & Agama Hindu

Baca: Pencairan THR PNS, Polri, TNI, dan Pensiunan Kemungkinan Tidak Tepat Waktu, Ini Penjelasannya

Diungkapkan Iptu Suantara, ada satu tahanan Polresta Denpasar yang menjadi sorotan selama Ramadan 2019 ini.

Ialah Eltaf Husein (45) asal Klungkung yang beralamat di Denpasar, yang terjerat kasus narkoba beberapa waktu lalu.

Selama menjalani hukumannya, Eltaf Husein dikatakan rajin melaksanakan ibadah, bahkan ia sering menjadi imam salat.

"Ini tahanan (Eltaf Husein) yang rajin ibadahnya, bahkan sering memimpin sembahyang di dalam ruang tahanan," katanya.

Sebagai umat muslim yang menjalani masa tahanan dan jauh dari keluarga, dan hanya boleh dibesuk dua kali dalam seminggu, yakni pada Selasa dan Kamis dari pukul 08.00 hingga 14.00 Wita, Eltaf Husein dikatakan Ketut Suantara menerima semua proses hukum.

"Ya sembahyang, sebagaimana seperti di luar, sembahyang 5 waktu sesuai kondisi tempat di tahanan,"

Baca: Terduga Pelaku Mutilasi di Pasar Diam Saat Anjing Pelacak Datang, Polisi Lalu Iseng Panggil Sugeng

Baca: 7 Upacara Hindu untuk Menghormati Lingkungan Hidup

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved