Wiki Bali
TRIBUN WIKI: 8 Fakta Tentang 'Tukad Korea' di Denpasar Yang Baru Dikunjungi Jokowi
Penataan ini digadang-gadang mirip dengan sungai di Seul Korea Selatan, sehingga banyak yang menyebut dengan Tukad Korea.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Tukad Badung, yang berada di bawah Jembatan Jalan Gajah Mada, Denpasar kini telah berbenah.
Sudah dipercantik sehingga menjadi destinasi baru bagi warga kota.
Di bantaran sungai ditata dan diberi nama Taman Kumbasari Tukad Badung.
Dan bahkan, penataan ini digadang-gadang mirip dengan sungai di Seul Korea Selatan, sehingga banyak yang menyebut dengan Tukad Korea.
1. Ada lukisan kopi dan mural

Di sisi barat Tukad Badung terdapat mural yang terbuat dari serbuk kopi.
Mural ini menggambarkan tentang Pasar Payuk tempo dulu di Denpasar.
Selain itu, di sisi selatan juga ada mural 3D yang cocok digunakan sebagai tempat untuk melakukan swafoto.
2. Berisi lampu warna-warni

Saat malam, lampu warna-warni menghiasi Tukad Badung yang berada di sebelah barat Pasar Badung ini.
Dengan warna-warni lampu yang indah ini, Tukad Badung menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
3. Penataan taman

Di sisi kanan dan kiri dari sungai ini juga dilengkapi dengan taman.
Ada berbagai macam tanaman yang menghiasai mulai dari palem, rumput mutiara, dan tanaman hias lainnya.
Selain itu, ada juga bangku taman untuk pengunjung duduk santai menikmati keindahan Tukad Badung ini.
4. Air mancur

Selain lampu warna-warni, juga ada air mancur.
Bahkan ada air mancur yang disemprotkan dari jembatan.
Ketika malam air mancur ini terlihat indah dengan paduan lampu warna-warni.
5. Dikunjungi Presiden Jokowi

Saat kunjungan kerja ke Pasar Badung, Sabtu (18/5/2019) kemarin Presiden RI, Joko Widodo berkunjung ke Tukad Badung.
Didampingi Menteri PUPR dan pejabat daerah di Bali termasuk Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra duduk santai di pinggir sungai sambil menyapa warga sekitar.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengapresiasi penataan Tukad Badung.
"Penataan sungai yang Taman Kumbasari ini bagus, penataan sungainya, kehijuannya," kata Jokowi.
6. Airnya kurang jernih

Saat berkunjung ke Taman Kumbasari Tukad Badung, Jokowi juga sempat menyinggung tentang air Tukad Badung yang kurang jernih.
Dan ia juga memerintahkan Menteri PUPR untuk membantu melakukan penjernihan.
"Kurang satu, tadi saya perintahkan Pak Menteri (Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono) untuk menyelesaiakan penjernihan airnya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan keadaan di Tukad Badung bersih, dan setelah dilakukan penjernihan ia menganggap sudah selesai.
"Udah tidak kotor, sekarang penjernihan, bersih, udah selesai," imbuhnya.
7. Terendam saat musim hujan
Saat puncak musim hujan, Taman Kumbasari ini kerap kali tenggelam.
Debit air di Tukad Badung pun bertambah dari biasanya dan warnanya juga sangat keruh.
Proyek penataan Tukad Badung di yang berada di selatan Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali pun tenggelam.
Terlihat air berwarna kecoklatan meluber di sisi kiri dan kanannya.
Paping yang berada di sisi kiri dan kanan alur sungai pun ikut tenggelam.
Bahkan banjir besar beberapa waktu lalu sempat merusak beberapa fasilitas yang ada termasuk menghilangkan sebagian mural kopi yang tengah dibuat.
8. Tempat pembuangan sampah jadi indah

Dulunya sebelum ditata oleh Pemkot Denpasar, Tukad Badung digunakan oleh oknum yang tak bertanggungjawab untuk membuang sampah dan limbah rumah tangga.
Sontak sungai pun jadi kotor dan kumuh.
Namun kini setelah ditata, Tukad ini menjadi daya tarik warga. (*)