Inggris Ingin Jalin Kerja Sama dengan Bali di Bidang Infrastruktur, Pendidikan dan Bisnis
Pemerintah Inggris menginginkan kerja sama dengan Bali di bidang infrastruktur, pendidikan dan bisnis
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
“Inti dari visi misi itu adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan alam beserta isinya termasuk manusia dan budaya yang menjadi ciri khas Bali sebagai daerah tujuan wisata,” Jelas Cok Ace.
Isu terpenting dalam 8 bulan kepemimpinan Gubernur Koster, menurut Cok Ace, adalah masalah ketimpangan sosial yang terjadi antara Bali Selatan dan Bali Utara.
“Untuk itu kami akan kembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota,” imbuhnya.
Dipaparkan oleh tokoh Puri Ubud itu, seperti di Jembrana misalnya, yang akan dikembangkan dengan potensi laut dan perikanannya, sementara daerah Tabanan dikembangkan sistem pertanian yang meliputi agriculture tourism.
“Untuk Gianyar kami kembangkan sebagai wilayah seni dengan craft city-nya, sementara Klungkung dikembangkan dengan wisata budaya. Karangasem karena tempat Gunung Agung dan pura terbesar di Bali, Pura Besakih, akan dikembangkan menjadi wisata religi," kata dia.
Baca: Perbaikan Tanggul Perlu Rp 3,4 Miliar, Dinas PUPRKim Usulkan Lewat DAK
Baca: Diduga Miliki Sabu 4,57 Gram, Sariasih Syok Dituntut 11 Tahun Penjara
"Bangli dan Buleleng kami kembangkan sebagai wisata konservasi alam. Dan daerah selatan sebagai pusat bisnisnya,” imbuhnya.
Dia berharap melalui pengembangan masing-masing potensi ini bisa mengurangi kesenjangan yang terjadi selama ini.
Untuk mencapai itu tentu saja Cok Ace mengatakan memerlukan infrastruktur yang memadai.
“Jika ingin membantu di sini, kami terima dengan baik,” ujarnya.
Selain itu Wagub juga menjabarkan rencana pembangunan kereta api dari bandara serta pembangunan shortcut yang menghubungkan Denpasar-Singaraja.
“Ke depan saya harap infrastruktur seperti itu bisa lebih dikembangkan,” ujarnya. (*)