Gunung Agung Terkini

Dampak Erupsi Gunung Agung Jumat Malam, Sembilan Penerbangan Internasional Dari & Ke Bali Batal

Erupsi Gunung Agung pada Jumat (24/5) malam sampai Sabtu (25/5) dini hari berdampak pada jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Internasional

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
DOK PRIBADI KETUT WANDRA
Gunung Agung Muntahkan Abu Setinggi 3.000 Meter, Letusan Lebih Besar dari Sebelumnya 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Erupsi Gunung Agung pada Jumat (24/5) malam sampai Sabtu (25/5) dini hari berdampak pada jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyebutkan, sejumlah penerbangan batal.

“Data kemarin malam memang ada penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan,” ungkap Polana saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5).

Polana menambahkan terdapat empat penerbangan menuju Bandara Ngurah Rai  yang batal dan lima keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dibatalkan sesuai keputusan safety assessment maskapai  bersangkutan.

Polana mengimbau semua pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memantau dampak erupsi Gunung Agung.

Apabila mengganggu keselamatan penerbangan maka operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat ditutup sementara.

Dihubungi terpisah, Sabtu (25/5),  Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan sembilan penerbangan yang batal tersebut merupakan penerbangan internasional.

“Semua yang cancel penerbangan internasional Bali-Australia dan sebaliknya,” jawabnya.

Di antaranya Jetstar penerbangan JQ35 Melbourne-Denpasar, JQ36 Denpasar-Melbourne, JQ83 Darwin-Denpasar, JQ82 Denpasar-Darwin, JQ90 Cairns-Denpasar, JQ91 Denpasar-Cairns, JQ127 Adelaide-Denpasar, JQ128 Denpasar-Darwin dan JQ38 Denpasar-Sydney.

Pembatalan penerbangan pun  dibenarkan Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim.

“Bandara masih beroperasi normal pascaerupsi Gunung Agung kemarin. Hanya maskapai rute Australia yang melakukan pembatalan penerbangan," ungkap Arie.

Elfi Amir menambahkan, selain cancel flight atau pembatalan,  juga terdapat flight postpone atau pemunduran jadwal keberangkatan karena menghindari hujan abu vulkanik.

Rute flight postpone yakni Qantas Airlines nomor penerbangan QF46 dan QF44. Pesawat baru diberangkatkan Sabtu siang dari jadwal seharusnya Jumat malam.

Selain itu Virgin Air dengan nomor penerbangan VA42, VA46, VA34, dan VA36.

Jangan  Panik

Elfi Amir menjelaskan, pada Jumat  malam terjadi hujan abu vulkanik ringan dan kondisi masih berlangsung sampai dengan pukul 01.00 Wita, Sabtu (25/5).

Abu vulkanik, kata Amir, terdeteksi pada ketinggian sekitar 4.000-5.000 meter  dengan intesitas sedang tapi agak tersebar.

Amir  menyatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal. 

Petugas ATC Tower dari AirNav Indonesia Cabang Denpasar memandu  secara taktikal menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik Gunung Agung.

Elfi Amir mengimbau para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap dampak erupsi Gunung Agung.

Sebab bandara telah memiliki SOP dalam menangani bencana letusan gunung api.

Selain itu tiap maskapai juga melaksanakan safety assessment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

“Penumpang tidak perlu panik karena kita sudah memiliki SOP dan contigency plan jika terjadi hujan abu vulkanik. Pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Jumat (24/5) sekitar pukul 19.23 Wita.

Sama seperti letusan sebelumnya, Gunung Agung mengalami letusan eksplosif strombolian.

Suara gemuruh atau dentuman terdengar sampai Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem, yang berjarak sekitar 12 km dari lokasi letusan.

Sementara hujan abu terjadi sampai wilayah Kabupaten Bangli.

Berdasarkan laporan PVMBG, letusan Gunung Agung, tadi malam, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 4 menit 30 detik. Tinggi kolom abu tidak teramati, namun dari jangkuan lava pijar yang dilontarkan, diperkirakan tinggi kolom abu mencapai 1.500 hingga 3.000 meter di atas puncak Gunung Agung.

"Hujan abu sudah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, dan akan lebih tebal karena letusan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Hujan abu akan cenderung ke arah tenggara," ujar Sekretaris BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana, Jumat (24/5).

Sementara paparan hujan pasir dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di lereng Gunung Agung, seperti wilayah seperti Besakih dan sekitarnya.

"Suara dentumannya keras, lebih keras dari sebelumnya," ujar warga Besakih, Gusti Ngurah.

Setelah terdengar dentuman, diikuti dengan munculnya lava pijar dari kawah. Lontaran api ini cukup jelas terlihat dari Desa Besakih.

"Lalu wilayah Besakih terpapar hujan pasir cukup tebal," ungkapnya.

Warga di Desa Besakih pasca letusan masih bersiaga, dan masih menunggu informasi dari pihak terkait. Masyarakat lebih memilih untuk tidak keluar rumah, karena itensitas hujan abu vulkanik yang cukup tebal. Selain itu, aroma abu vulkanik pun tercium cukup keras di Desa Besakih.

"Hujan abu baru mereda sekitar pukul 21.05 Wita," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved