Putu Setia Menjarit Tragedi Dukana Masa Lalu dalam Lentera Batukaru

Kisah ini diawali dengan seorang politisi bercelana pendek yang menuliskan kisah getir dari I Wayan Sunawa yang merupakan keponakannya sendir

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Putu Supartika
Bedah buku Lentera Batukaru karya Putu Setia, di Bentara Budaya Bali, Rabu (29/5/2019). Putu Setia Menjarit Tragedi Dukana Masa Lalu dalam Lentera Batukaru 

Bahkan di antara mereka sempat terjadi 'persaingan' dalam hal menulis, dimana Widminarko sempat dikalahkan oleh Putu Setia dengan menjadi juara pada event menulis tingkat nasional.

Sebagai seorang yang dulu sempat menjadi anggota partai PNI, Widminarko menuturkan bahwa kisah G30S di Bali merupakan dendam sebelummnya antara PNI dengan PKI.

"Hingga setelah 30 September penangkapan, penahanan dan pembunuhan yang dilakukan tentara dibantu PNI. Bahkan golongan Soekarnois juga jadi sasaran oleh tentara dan banyak PNI tidak menyadari itu," katanya.

Widminarko mengatakan ada golongan-golongan yang sentimen yang ditulis dalam buku Putu Setia.

"Ada sentimen, bahkan sentimen pribadi sampai menyebabkan pembunuhan. Cuma aneh, di tempat Pak Putu ada ketua PKI yang tidak dibunuh, hanya ditahan dan kembali ke desa. Tapi anak yang tidak tahu menau tentang PKI, yang hanya ikut kerja bakti, ngayah, atau gotong royong acara PKI ikut terbunuh," katanya.

Ia pun menceritakan sasaran Orde Baru saat itu yakni menghapus peran partai politik karena dianggap parpol saat itu sudah gagal.

Selain itu sasarannya yakni memotong jaringan kharismatik Bung Karno dengan rakyat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved