Menikmati Perbukitan Berpadu Biru Langit dan Samudra di Bukit Teletubies Nusa Penida
Bukit Teletubies, demikian wisatawan menamainya. Hamparan perbukitan itu berbentuk setengah lingkaran teratur, membentang indah berpadukan biru langit
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Bukit Teletubies, demikian wisatawan menamainya. Hamparan perbukitan itu berbentuk setengah lingkaran teratur, membentang indah berpadukan biru langit.
Sepintas bukit tersebut memang mirib hamparan bukit di serial televisi Boneka Teletubbies yang sempat populer di awal tahun 2000an.
Bukit Teletubbies secara administratif berada di wilayah Banjar Anta, Desa Tanglad, Nusa Penida, Klungkung. Warga lokal mulanya menamai hamparan perbukitan itu dengan nama Bukit Nyingying.
Sebelum dikenal khalayak ramai, bukit tersebut banyak ditanami tumbuhan gamal (Gliricidia sepium) dan manjadi lokasi petani setempat mencari pakan ternak mereka.
Namun, sejak tahun 2016 lalu lokasi ini semakin terkenal dari mulut ke mulut hingga setiap hari dikunjungi wisatawan.
“Bukit Teletubies dinamai oleh wisatawan di sini. Nama yang unik tersebut ternyata populer dari mulut kemulut. Setiap hari selalu ada wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke bukit ini,” ujar warga sekitar, I Ketut Ridep, belum lama ini.
Dengan perkembangan media sosial, destinasi di Banjar Anta ini menjadi kian populer. Setiap hari destinasi ini selalu dikunjungi wisatawan. Mereka mengabadikan foto di salah-satu destinasi wisata di Nusa Penida tersebut.
Bukit ini berjarak kira-kira 25 kilometer dari pelabuhan di Nusa Penida, dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor yang banyak disewakan di sekitar pelabuhan dengan biaya bervariatif antara Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per harinya.
Untuk mencapai Bukit Teletubbies, pengunjung harus menyusuri jalan di bagian timur Pulau Nusa Penida.
Akses jalan menuju Banjar Anta relatif mudah karena sudah diaspal dengan kualitas cukup baik.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan daerah perbukitan Nusa Penida yang didominasi oleh bukit kapur/karst. Saat musim penghujan, wilayah ini akan tampak sangat hijau.
Jika beruntung, ketika akan memasuki wilayah Banjar Anta, pengunjung bisa menemui aneka bunga berwarna-warni di pinggir jalan serta burung-burung yang hinggap di sekitarnya.
Perjalanan menuju Bukit Teletubies memakan waktu sekitar 30 menit jika ditempuh dari pelabuhan. Meskipun memakan waktu cukup lama, rasa lelah pengunjung akan terbayarkan setelah tiba di lokasi tersebut.
Pengunjung akan menyaksikan gugusan perbukitan berbentuk setengah lingkaran, membentang berwarna hijau oleh hamparan rerumputan dan alang-alang.
Sekilas bukit ini serupa tapi tidak sama dengan Bukit Teletubbies yang dulu sering muncul di layar kaca. Namun, keberadaannya sangat digandrungi pengunjung.
"Teman saya bahkan pernah ada yang foto prewedding di tempat ini. Ada juga yang shooting video clips di sini," ucap Made Andri, seorang wisatawan asal Denpasar.

Pengunjung tidak perlu membayar retribusi dan sejenisnya untuk berwisata di Bukit Teletubbies. Meskipun demikian, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang lengkap di lokasi ini.
Selain melihat perbukitan Teletubbies yang unik, pengunjung juga bisa menikmati birunya samudra, berpadukan dengan hijaunya panorama Pulau Nusa Penida yang jelas terlihat dari dataran tinggi.
Hamparan langit berwarna biru muda, juga membuat lokasi ini semakin eksotis. Dari lokasi ini, pengunjung pun bisa memandang Desa Sekartaji dari kejauhan.
“Cuma kalau berlibur di Bukit Teletubbies ini tidak siang hari, karena akan panas sekali. Saya sarankan datangnya pagi atau sore hari. Karena, kata orang-orang saat sunrise atau sunset di lokasi ini sangat bagus,” cetus Made Andri.
Perbekel Desa Tanglad, I Wayan Bangsa menjelaskan, bukit Teletubbies di Banjar Anta, Desa Tanglad mulai berkembang sekitar tahun 2016.
Ketika itu warga yang berkunjung ke Banjar Anta, banyak mem-posting foto hamparan bukit Teletubbies sehingga mulai terkenal.
"Semenjak medsos berkembang, destinasi di Banjar Anta ini juga mulai dikenal," ujar Wayan Bangsa.
Pihaknya mengaku hingga saat ini belum dapat melakukan pengembangan terhadap destinasi di Bukit Teletubbies.
Padahal Dinas Pariwisata Klungkung sudah siap mendukung perencanaan pengembangan di destinasi di Banjar Anta tersebut.
Menurut Wayan Bangsa, status lahan di Bukit Teletubbies diklaim oleh dua desa pakraman. Hingga sekarang, hal ini belum ada titik temu sehingga Pemkab maupun pihak desa belum dapat mengembangkan destinasi tersebut.
"Padahal saat ini, dengan dana desa kami sudah bisa alokasikan untuk penataan di Bukit Teletubbies," jelasnya. (*)