Upacara Nganyut Abu Jenazah Berubah Teriakan Histeris, Nyoman Sutama Terseret Arus Pantai Manggis

Dewa Nyoman Sutama (45) warga asal Banjar Dinas Kawan, Desa / Kecamatan Manggis terseret arus di Pantai Manggis, Desa Manggis, Karangasem, Bali

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dewa Nyoman Sutama (45) warga asal Banjar Dinas Kawan, Desa / Kecamatan Manggis terseret arus di Pantai Manggis, Desa Manggis, Karangasem, Bali, Rabu (12/6/2019) sekitar puukul 13.00 wita.

Korban terserat arus setelah upacara ngayut abu pembakaran jenazah.

Suasana sekitar pesisir Pantai Manggis berubah histeris.

Beberapa warga serta keluarga berteriak dan menangis ketika melihat korban terseret arus hingga tengah laut.

Hampir semua warga yang mengantar panik, serta berusaha mencari bantuan untuk menyelamatkan korban yang trombang ambing.

Bendesa Adat Manggis, Wayan Reni menjelaskan kronologis kejadian, sebelum kejadian korban bersama warga bergegas ke Setra Manggis seekitar pukul 10.00 wita untuk melakukan upacara pembakaran jenazah keluarganya.

Upacara tersebut diperkirakan berjalan sekitar 2 jam, selesai pukul 12.00 wita.

Selesai upacara, korban bersama beberapa orang saudara dan warga menuju ke Pantai Manggis untuk ngayut (menghanyutkan) abu jenazah.

Sesampai di pantai, abunya diambil, dan dihanyutkan ke laut.

Abu sempat ditaburkan korban ketengah laut dengan hati - hati, mengingat ombak pantai tak bersahabat.

Saat hendak balik ke darat, tiba - tiba ombak besar datang menghantam, serta membawa korban hingga ke tengah lautan.

Gelombang datang dan menghantam korban secara bertubi-tubi.

Diperkirakan gelombang yang menghantam korban setinggi sekitar 3 sampai 4 meter, cukup keras.

"Gelombangnya tinggi tadi. Warga sempat bantu, tapi tak bisa diselamatkan. Saudaranya juga sempat menolong tapi tak berhasil. Beberapa menit kemudian korban dievakuasi dengan kondisi tidak sadarkan diri," kata Wayan Reni dihubungi Tribun Bali, kemarin (12/6/2019) malam hari.

Warga membawa korban ke Klinik Penta Medika Manggis sekitar pukul 13.00 wita lantaran tak sadarkan diri.

Sesampai di Penta Medika, korban dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah korban dibawa ke kediaman untuk diupacarai sesuai adat istiadat di Desa Manggis.

"Rencana jenazah korban akan dibakar besok (hari ini-red). Sekarang jenazah berada di rumah. Peristiwa murni karena musibah," ucap Wayan Reni.

Kapolsek Manggis, Kompol Nengah Subangsawan, membenarkan.

Tapi yang bersangkutan tak menjelaskan dengan alasan tak ada laporan dari keluarga korban.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan ada warga terseret arus.

Pihaknya mengimbau warga agar waspada serta hati - hati mengingat terjadi peningkatan tinggi gelombang laut.

Warga terutama nelayam di Karangasem agar terus memperhatikan cuaca di laut.

Menurut informasi warga di Pesisir Pantai, kata Arimbawa, tinggi gelombang mencapai 1 - 3 meter, sedangkan kecepatan angin 10 sampai 20 knot.

Seperti di Pesisir Pantai Buitan Manggis, Pantai Mendira Sengkidu Kecamatan Manggis, serta di Pantai Ujung. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved