Bali United
Saham Bali United Resmi Tercatat di BEI Dengan Kode 'BOLA' Klub Pertama Asia Tenggara yang Go Public
Perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175,-per saham.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepak bola profesional Liga 1 Indonesia, Bali United, resmi menjadi perusahaan publik ke-632 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan perolehan dana yang diterima sebesar Rp 350 miliar.
IPO Bali United yang berlangsung di Jakarta, Senin (17/6/2019) pagi, di Bursa Efek Indonesia resmi menandakan bahwa Bali United merupakan klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang go public.
Saham Bali United diperdagangkan dengan kode saham “BOLA”.
Perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175,- per saham.
Selama masa penawaran umum perdana saham yang dimulai dari tanggal 10 - 12 Juni 2019 di Denpasar - Bali, saham BOLA banyak diminati bukan saja oleh investor pasar modal, tetapi juga oleh fans dan suporter Bali United yang begitu antusias untuk memiliki dan menjadi pemegang saham.
Sehingga terjadi kelebihan permintaan sampai dengan kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.
Sesuai dengan yang diungkapkan dalam public expose, perolehan dana dari IPO akan digunakan Perseroan (Bali United) untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Memiliki homebase di Gianyar, Bali, Perseroan memegang hak untuk mengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali hingga tahun 2023, dengan kapasitas stadion yang dapat menampung sekitar 25.000 penonton.
Untuk mendukung klub Bali United, Perseroan juga memiliki beberapa entitas anak, yaitu PT Bali Boga Sejahtera, yang beroperasi di bidang pengelola café/restoran; PT Kreasi Karya Bangsa, yang beroperasi di bidang agensi olahraga; PT Radio Swara Bukit Bali Indah, yang beroperasi di bidang radio siaran swasta; dan PT IOG Indonesia Sejahtera, yang beroperasi di bidang e-sports, sehingga Perseroan dan entitas anaknya memiliki sumber pendapatan yang beragam, baik dari tiket, hak siar TV, sponsor, penjualan merchandise melalui merchandise store, penjualan makanan dan minuman melalui café, playland, akademi, media, marketing agency dan e-sports.
Sebagai industri yang berbasis fans dan suporter yang besar, pengikut media sosial yang aktif dan frekuensi broadcast yang kuat, sepak bola menjadi ruang untuk aktivitas komersial bagi sponsor, perdagangan ritel, lisensi merek dan media baru (mobile) yang dilirik oleh perusahaan ritel dan konsumer, bahkan unicorn seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, Blibli dan lainnya, untuk beriklan.
Sampai saat ini, Bali United memiliki 559.000 pengikut Twitter, 709.000 pengikut Instagram, 95.927 pengikut Aplikasi Bali United, rata-rata 167.790 kunjungan website per bulan dan 33.277.977 viewers Youtube.
Hal ini membuka peluang bagi para sponsor untuk terlibat dan dapat memengaruhi daya beli para fans dan suporter.
Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, akan semakin banyak pihak yang bisa mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan dengan terus berinovasi, baik di bidang sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan secara luas.
"Tentu saja juga termasuk para suporter yang kali ini dapat berperan lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United untuk mencapai tujuannya," ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri Senin (17/6/2019) lewat rilis yang dikirim manajemen Bali United.
Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menyambut positif langkah klub Bali United.