Nuadi Peroleh 12 Kepeng dalam Satu Jam, Berburu Pis Bolong Asli di Pantai Yeh Gangga
Kegiatan berburu pis bolong di Pantai Yeh Gangga sudah berlangsung lama, biasanya pada bulan Juni dan Juli
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Nuadi Peroleh 12 Kepeng dalam Satu Jam, Berburu Pis Bolong Asli di Pantai Yeh Gangga
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kegiatan berburu pis bolong di Pantai Yeh Gangga sudah berlangsung lama.
Biasanya pada bulan Juni dan Juli.
Sejumlah orang tampak berjalan menyusuri tepi Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan, Rabu (19/6/2019).
Mereka berjalan merunduk sambil melihat sekeliling pasir.
Orang-orang itu berburu pis bolong asli (kepeng) yang sebelumnya digunakan saat upacara lalu tertimbun selama puluhan tahun.

Uang kepeng yang mereka kumpulkan dijual kepada pengepul di wilayah itu dengan harga Rp 2.000 sampai Rp 2.500 per keping.
Seperti disaksikan Tribun Bali, sedikitnya enam orang yang berjalan menyusuri tepi pantai untuk berburu kepeng asli.
Baca: 4 Layanan Ini Akan Hilang Jika Ponsel Huawei Tak Pakai Android, Apa Saja Itu?
Baca: Pemkot Surabaya Ubah Eks Lokalisasi Dolly Jadi Kampung Laundry
Ketika ombak mulai surut mereka fokus memantau pasir dengan harapan pis bolong muncul ke permukaan.
“Ini termasuk harta karun yang terpendam,” ujar warga setempat, I Wayan Nuadi saat berburu pis bolong, Rabu (19/6/2019).
Nuadi mengatakan, kegiatan berburu pis bolong di Pantai Yeh Gangga sudah berlangsung lama.
Dia mengetahuinya sejak kelas II sekolah dasar.
Warga setempat memang selalu ke pantai untuk mencari kepeng asli.
Nuadi mendapatkan hasil lumayan baik saat berburu kepeng kemarin.

“Saya baru satu jam mencari, sudah mendapat sekitar dua belas uang kepeng yang asli,” imbuhnya.
Pria berusia 37 tahun ini menjelaskan, kepeng yang dia peroleh itu sebagian disimpan untuk koleksi dan selebihnya dijual kepada pengepul.
Baca: Pernikahan Mewah Amanda Winarko, Beri Tamu Undangan Suvenir Hermes hingga Produk Skin Care Ternama
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 20 Juni 2019: Hari Keberuntungan Scorpio, Taurus Hati-hati!
Sejauh ini ia mengoleksi uang kepeng asli sebanyak 15 keping di rumahnya.
Selain untuk koleksi, mata uang zaman dulu itu akan digunakan sebagai sarana upacara keagamaan.
“Tidak semua saya jual, saya juga mengoleksinya karena ini asli dari zaman dulu,” tutur pria yang bekerja di sebuah tempat pariwisata di daerah Badung tersebut.
Warga lainnya, Nengah Sahamin menuturkan hal senada.

Hanya pria berusia 75 tahun belum banyak mendapatkan uang kepeng saat berburu, Rabu (19/6/2019).
Selama dua jam ia menyusuri pantai, baru memperoleh dua keping.
“Nanti saya kumpulkan dulu, setelah itu baru dijual. Per biji harganya Rp 2.500,” ucapnya.
Baca: Kelahiran Kamis Umanis Gumbreg, Penyayang, Suka di Tempat Sunyi, Begini Peruntungannya
Baca: Penyisihan Grup Elite Pro Academy Liga 1 U16, Persipura U16 vs PSM Makassar U16 Berakhir Seri
Bendesa Adat Yeh Gangga, I Ketut Dolia tak mengetahui pasti sejak kapan warga Yeh Gangga berburu kepeng ini.
“Yang jelas setiap musim dimana daerah pantai sampai kelihatan batunya, pis bolong itu pasti muncul juga. Biasanya, bulan Juni dan Juli yang paling banyak daripada bulan lainnya,” kata Dolia.
Ia menyebut pis bolong yang diburu warga adalah yang asli.

Yang akan dilihat yaitu ukuran, bentuk, bahan dasar dan tentu usianya sudah bertahun-tahun alias kuno.
Pis bolong asli memiliki bobot lebih berat, sedangkan pis bolong produksi saat ini agak ringan dan warnanya hitam.
“Sangat terlihat kok perbedaannya kalau kita tahu, jika yang asli dia lebih berat dan yang sekarang-sekarang ini lebih ringan,” demikian Dolia. (i made prasetia aryawan)