Penurunan Wisdom ke Bali hingga 30 Persen Akibat Tiket Pesawat Mahal dan Jalan Tol

Cok Ace menyampaikan kunjungan wisatawan domestik (wisdom) mengalami penurunan meskipun pasca libur Lebaran 2019 dan memasuki liburan sekolah

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Wema Satyadinata
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Penurunan Wisdom ke Bali hingga 30 Persen Akibat Tiket Pesawat Mahal dan Jalan Tol 

Penurunan Wisdom ke Bali hingga 30 Persen Akibat Tiket Pesawat Mahal dan Jalan Tol

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan kunjungan wisatawan domestik (wisdom) mengalami penurunan meskipun pasca libur Lebaran 2019 dan memasuki liburan sekolah.

Menurutnya, penurunan itu disebabkan oleh harga tiket pesawat yang masih mahal, dan pembukaan jalan tol dari Jakarta hingga Jawa Timur.

“Besar sekali, kita kalau lihat sekarang penurunan month on month (Mei 2018 ke Mei 2019) sekitar 12 persen,” kata Cok Ace saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Rabu (19/6/2019).

Terhadap penurunan kunjungan wisatawan ke Bali Khususnya wisatawan domestik, pihaknya pun sempat memantau ke beberapa objek wisata yang biasanya ramai dikunjungi wisdom, namun belakangan ini nampak sedikit sekali yang berkunjung.

Baca: Jangan Malas Mencuci Sprei, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Jika Sprei Kotor

Baca: Jaga Silaturahmi & Kekompakan, Anggota Polres Klungkung Tanding Voli Lawan Kodim Klungkung

Untuk itu pihaknya berharap harga tiket pesawat yang mahal ini segera bisa teratasi sesuai dengan janji Presiden Jokowi.

Menurut data yang dimiliki Wagub Cok Ace, penurunan wisdom ke Bali sudah mencapai 20 sampai 30 persen.

Dikatakannya memang penurunan kunjungan wisatawan tidak 100 persen akibat kenaikan tarif pesawat, namun bisa juga akibat pembukaan jalan tol yang direct dari Jakarta sampai Jawa Timur.

“Kita melihat fenomena dengan dibukanya tol Jakarta-Jawa Timur, kebanyakan wisdom menaiki kendaraan pribadi tetapi tidak berakhir di Bali. Mereka kebanyakan berakhir sampai di Malang,” ujar pria asal Ubud, Gianyar ini.

Dengan jalan yang cukup baik sampai di Malang, sehingga wisdom tidak meneruskan perjalanannya sampai di Bali.

“Dengan lewat darat (libur) selama seminggu, mereka kemudian berhenti sampai di sana saja,” imbuhnya.

Baca: Resep Ayam Saus Asam Manis, Mudah Buatnya Cocok Untuk Makan Siang

Baca: Kumpulkan Poin dari Aplikasi Sidarling, Bisa Naik Bus Sekolah Gratis hingga Dapat Diskon Belanja

Maka dari itu, untuk menarik kunjungan hingga ke Bali, kedepan perbaikan infrastruktur Denpasar-Gilimanuk mesti segera diwujudkan untuk menyambung Trans Jawa-Bali.

Disisi lain dengan adanya penurunan kunjungan, semua pihak jadi terkena imbasnya, seperti hotel yang lebih terdampak adalah hotel bintang 3.

Kemudian objek wisata, seperti Tanah Lot dan objek-objek favorit lainnya.

Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Cok Ace menyebut hanya turis dari Jerman dan Amerika Serikat yang mengalami kenaikan namun volumenya juga relatif kecil. 

“Lainnya relatif turun semua kalau dilihat month on month. Artinya pesaing-pesaing kita memang luar biasa terutama China. China mengalami penurunan luar biasa,” tandasnya.

Cok Ace mengaku sempat menanyakan alasan mengapa wisatawan China mengarah ke destinasi lain karena terkendala alat pembayaran negara Tirai Bambu itu, Wechat dan Alipay, sehingga mereka mendesak agar Bali segera bisa membuka kembali sistem pembayaran itu.

Adapun target kunjungan wisatawan mancanegara kini sudah direvisi dari 8 juta menjadi 7 juta pada tahun 2019.

Sementara kunjungan wisatawan domestik ditarget 9 juta.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved