Layang-layang Sepanjang 12 Meter Ditarik 30 Orang, 964 Layang-layang Berkompetisi di Padang Galak
Lomba ini digelar oleh Bali Kite Assosiation yang kini sudah memasuki tahun penyelenggaraan ke-41
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Layang-layang Sepanjang 12 Meter Ditarik 30 Orang, 964 Layang-layang Berkompetisi di Padang Galak
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wayan Mudiarta, salah satu anggota STT Dharma Bhakti, Banjar Akta, Lembeng, Gianyar merangkai layangan bebean yang akan diikutkan dalam lomba di Pantai Padang Galak, Denpasar, Minggu (23/6/2019) siang.
Walaupun terik matahari begitu menyengat di tempat tersebut, ia tetap semangat mengikat rangka layang-layangnya.
Layangan bebean milik sekaanya itu memiliki panjang 12 meter dan lebar 7.70 meter, dengan persiapan selama sebulan untuk bisa tampil yang terbaik.
"Satu bulan buat ini. Kendalanya mengatur waktu karena setiap orang punya kesibukan masing-masing," tuturnya.
Baca: Ikut Lomba Mewarnai untuk Mengisi Liburan Sekolah
Baca: Polresta Denpasar Berbagi Bersama Lansia, Bakti Sosial Serangkaian HUT Bhayangkara ke 73
Untuk menaikkan layang-layang ini diperlukan tali tambang seukuran jempol tangan.
Ditarik beramai-ramai dan dengan kekompakan.
"Kalau layang-layang sebesar ini ditarik 30 orang agar bisa naik," katanya.
Ia berharap lomba ini semakin mempererat silaturahmi antar pencinta layang-layang.
Lomba ini digelar oleh Bali Kite Assosiation yang kini sudah memasuki tahun penyelenggaraan ke-41.
Baca: Istri Ajun Perwira Ingin Punya Anak, Jennifer Ipel Jalani Program Ini & Bisa Lahirkan Bayi Kembar
Baca: Yabes Tanuri Tanggapi Desakan Fans: Fokus Tandang Beruntun, Pemain Harus Berusaha Menang Setiap Laga
"Usianya sama dengan PKB (Pesta Kesenian Bali), karena memang dimulainya zaman PKB dulu," kata Ketua Harian Bali Kite Association, Ida Bagus Sedawa (60).
Sebanyak 964 layang-layang ikut dalam lomba ini yang terbagi dalam dua kategori yakni layang-layang tradisional dan kreasi.
Layang-layang tradisional meliputi bebean yang berbentuk ikan, janggan dengan bentuk kepala naga dan berekor panjang, serta pecukan yang berbentuk seperti bulan sabit.
Sementara layang-layang kreasi berbentuk dua dimensi hingga tiga dimensi dengan memanfaatkan sistem aerodinamika.
Baca: BBI Desa Baha Dalam Proses Pengerjaan, Kolam Dirancang Berbentuk Heksagonal dan Ada Patung Dewi Danu
Baca: Cerita Viral Pria Tak Sengaja Naiki Bus Hantu Trayek Cikampek-Bandung, Mbah Mijan Komentari Begini
"Sekarang sudah terjadi regenerasi. Kalau dulu sebelum tahun 90-an semua tua-tua, di atas tahun 90-an sudah muncul yang muda-muda," katanya.
Kriteria layang-layang yang dinilai yakni ukuran, keaslian, bisa atau tidaknya mengudara, suara guangan.
Juga ada penilaian variasi warna, yakni warna tri datu.
"Guangan jangan sampai putus," katanya.
Hadiah untuk juara satu Rp 5 juta untuk layangan janggan.
Untuk biaya pelaksanaan lomba ini Rp 200 juta. (*)