Kodok Cekik & Bekap Sang Pacar 15 Menit, Pembunuh Made Serli Tampak Tenang Jalani Sidang Perdana
Kodok adalah terdakwa kasus pembunuhan mahasiswi semester IV, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Ni Made Ayu Serli
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kadek Indra Jaya alias Kodok (21), tampak tenang saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Singaraja, Selasa (25/6) sore.
Sidang beragendakan pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum ini berlangsung 15 menit.
Kodok adalah terdakwa kasus pembunuhan mahasiswi semester IV, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Ni Made Ayu Serli Mahardika (20).
Segala dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU), diterima sepenuhnya oleh Kodok.
Artinya, pria asal Tabanan itu mengakui telah menghabisi nyawa sang kekasih, Serli Mahardika dengan cara mencekiknya di kamar kost milik korban, Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada Senin (18/4/2019) lalu.
Baca: Terkuak, 3 Tahun Menghilang Senjata SS1 Brigadir Ida Bagus Suwarna Ternyata Dirampas Komplotan Ini
Sementara kuasa hukumnya, Suryadilaga hanya meminta berkas dakwaan kepada hakim ketua, "Sidang dilanjutkan Selasa pekan depan, dengan agenda menghadirkan saksi-saksi dan barang bukti," kata hakim ketua, I Wayan Sukanila.
JPU, Kadek Hari Supriyadi menyebutkan, kronologi pembunuhan ini bermula saat terdakwa Kodok merasa cemburu dengan adanya pesan singkat dari teman kuliah korban yang mengajak Serli untuk mengerjakan tugas kuliah bersama-sama.
Hingga terjadi cekcok mulut antara Kodok dan Serli
Dalam posisi saling berhadap-hadapan duduk di atas kasur, Kodok kemudian mendorong dahi korban dengan menggunakan tangan kanannya.
Baca: Telkom Siap Layani Pendaftar 4 Juta Perdetik & Jamin Tak Ada Lagi Masalah PPDB Jalur Zona Wilayah
Merasa tidak terima atas perlakuan tersebut, Serli menampar pipi kiri Kodok, lalu berujung pada aksi saling jambak.
Kodok mendorong Serli hingga terjatuh di kasur.
Serli menendang perut terdakwa sebanyak satu kali. Perlawanan itu membuat Kodok naik pitam.
Kodok mengambil bantal yang berada di atas kasur, lalu membekap wajah korban dengan bantal tersebut.
Setelahnya tangan kiri Kodok mencekik leher Serli.
Sedangkan tangan kanan, menutup atau membekap hidung dan mulut Serli dengan keras hingga dahi korban terbentur di dinding tembok kamar.
Ini dia lakukan selama 10 menit sampai dengan 15 menit. Serli pun kemudian lemas tak sadarkan diri.
Kodok yang mengetahui jika sang kekasig telah meninggal dunia kemudian memeluk tubuh korban dan mencium keningnya, sambil meminta maaf.
Selanjutnya, ia menonaktifkan HP korban, lalu mematikan lampu dan mengunci kamar kost. Kodok pergi meninggalkan korban ke Tabanan. (*)